Frankfurt (ANTARA News) - Produksi pabrik mobil di seluruh Jerman macet saat pekerja industri melakukan pemogokan 24 jam pertama, yang fokus pada pabrik Mercedes-Benz, Porsche, Audi dan BMW, Jumat.

Serikat buruh IG Metall menyampaikan pemasok otomotif seperti Schaeffler dan SKF juga dilanda aksi mogok, yang kenaikan gaji dan jam kerja yang lebih fleksibel untuk 3,9 juta buruh otomotif di Jerman.

"Kami berharap aksi itu akan meningkatkan kesediaan pengusaha untuk mencapai kesepakatan," kata Juergen Wechsler, Kepala IG Metall di Bavaria, dalam sebuah pernyataan.

Pemogokan yang digelar seharian itu akan berakhir Jumat, dan merupakan peringatan terakhir IG Metall sebelum pemungutan suara diambil terkait apakah aksi tersebut akan diperpanjang, yang bisa merugikan perusahaan Jerman hingga ratusan juta euro karena berhentinya produksi.

Baik serikat pekerja maupun pengusaha mengatakan mereka terbuka untuk melanjutkan pembicaraan pada Senin (5/2) setempat, namun masing-masing berkeras bahwa pihak lain menunjukkan kemauan lebih untuk membuat konsesi.

Dengan ekonomi terbesar di Eropa dalam tingkat kesehatan kuat dan tinggat pengangguran terendah, serikat pekerja terbesar di negara tersebut menuntut kenaikan upah 8 persen selama 27 bulan untuk sektor logam dan teknik.

Serikat pekerja juga meminta pekerja diberi hak untuk mengurangi jam mingguan mereka menjadi 28 jam dari 35 jam untuk merawat anak-anak, orang tua atau saudara yang sakit, dan dapat kembali ke waktu penuh setelah dua tahun.

Pelaku usaha telah menawarkan kenaikan upah sebesar 6,8 persen, namun menolak permintaan untuk jam kerja lebih pendek kecuali jika mereka juga memiliki fleksibilitas untuk meningkatkan jam kerja bila diperlukan.

Pengusaha juga menolak gagasan bahwa mereka harus memperbaiki pengurangan gaji untuk pekerja yang memotong jam kerja mereka.

Hampir 200.000 pekerja di lebih dari 100 perusahaan termasuk produsen truk MAN dan produsen mobil Ford melakukan pemogokan 24 jam pada Rabu (31/1) dan Kamis (1/2), menurut IG Metall.

Pada Jumat, angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 260 perusahaan, yang juga mencakup banyak perusahaan dari industri lain seperti pembuat pesawat Airbus, grup teknik Siemens dan pembuat peralatan pertanian Deere.

Serikat pekerja telah menargetkan sektor otomotif pada khususnya. Sekitar 1.000 unit pembuat mobil dan mobil di negara ini sekitar 10 persen dari ekonomi terbesar Eropa dan sangat bergantung pada rantai pasokan komponen yang diminyaki dengan baik. Demikian dilansir Reuters.
Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018