Jakarta (ANTARA News) - Vietnam melakukan restriksi terhadap produk otomotif Indonesia, di mana Vietnam memberikan kuota ekspor terhadap produk otomotif dari Indonesia, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

“Kita kemampuan SUV (Sport Utility Vehicle) nya tinggi. Memang kalau kita mempunyai daya saing tinggi memang negara lain membentengi. Oleh karena itu kita juga harus siap-siap alternatif pasar,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis.

Menurut Airlangga, ekspor terbesar industri otomotif Indonesia ke negara-negara ASEAN yang tertinggi yakni ke Filipina, disusul Vietnam dan terakhir Thailand.

Kapasitas produksi kendaraan roda empat di Indonesia pada 2017 meningkat menjadi 2.258.131 berkat investasi dari Mitsubishi, Wuling dan Sokon yang memproduksi kendaraannya di Tanah Air pada tahun lalu.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto, dalam diskusi bersama wartawan di Jakarta, mengungkapkan penambahan kapasitas produksi terpasang (instaled capasity) itu berjumlah 330.000 unit yang berasal dari Mitsubishi 160.000 unit, Sokon 50.000 unit dan Wuling 120.000 unit.

"Wuling dan Sokon sudah masuk Gaikindo," kata Jongkie beberapa waktu lalu.

"Jadi ada penambahan 330.000 unit kapasitas produksi pada tahun lalu."

"2,25 juta unit kapasitas produksi itu tersebar dari pabrik-pabrik di Jakarta, Tangerang, Cikarang, Karawang, dan Bogor," katanya kemudian menambahkan.

Kendati demikian, kapasitas produksi tersebut belum mampu dimaksimalkan sepenuhnya karena penjualan mobil sepanjang 2017 hanya naik 1,6 persen dari 1.062.716 unit pada 2016 menjadi 1.079.308 unit.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018