Pangkalpinang (ANTARA News) - Omset pedagang pernak-pernik Imlek di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami kenaikan mencapai Rp5 juta per hari.

"Pembeli sudah mulai ramai sehingga omset meningkat, biasnya hasil penjualan Rp2 juta sekarang menjadi Rp5 juta per hari," kata salah seorang pedagang pernak-pernik Imlek, Hendra, Rabu.

Ia menyebutkan, dibandingkan tahun sebelumnya, perayaan Imlek tahun 2018 lebih meriah karena omset penjualan meningkat.

"Dibandingkan tahun sebelumnya omset penjualan pernak-pernik Imlek meningkat karena perekonomian tahun ini membaik," katanya.

Begitu juga dengan pedagang lainnya, Ani mengaku bisa mendapatkan penghasilan minimal sekitar Rp5 juta hingga Rp6 juta saat sedang ramai.

Ia menyebutkan, besarnya penghasilan penjual tak lepas dari beberapa produk pernak-pernik yang dibanderol dengan harga tinggi, misalnya lampion dengan harga Rp750.000.

"Seperti pohon angpao atau sakura harganya Rp2 juta untuk ukuran tinggi pohon 2 meter. Ada lagi pernak-pernik lainnya seperti amplop angpao, gantungan imlek, tempelan depan rumah, lampion, bunga sakura dan sebagainya dengan harga bervariasi, tergantung kualitas dan jenis barang," katanya.

Sebagian pernak-pernik yang Ani tawarkan merupakan produk impor langsung dari China karena kualitasnya lebih bagus dan unik.

"Beberapa barang kita import dari China ke Indonesia," katanya.

Berdasarkan pengalaman Ani pada perayaan Imlek sebelumnya, omset akan terus meningkat hingga H-2 Imlek.

"Mayarakat beragama Khonghucu banyak berbelanja pada saat H-7 hingga H-2 Imlek," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018