Solo (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo optimistis pembangunan stasiun di bandara tersebut dapat selesai pada Juli 2018.

"Mengenai progress  (kemajuan) stasiun bandara saat ini sudah memasuki desain. Mengenai hal ini kami lakukan paralel karena tidak bisa desain disetujui semua baru kemudian jalan," kata Manajer Teknik PT Angkasa Pura I Adi Soemarmo, Eko Bambang Sujarwo di Solo, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini ada bagian-bagian pembangunan dasar yang tidak perlu menunggu desain selesai dilakukan baru kemudian jalan, salah satunya lantai kerja.

"Pembangunan lantai kerja tidak terpengaruh desain sehingga saat ini pembangunannya sudah mulai dilakukan," katanya.

Ia mengakui pembangunan stasiun bandara sempat terhambat karena pelaksana pembangunan, PT Angkasa Pura I, diwajibkan membuat tiga pilar penyangga rel. Padahal, kata dia, pembangunan tersebut merupakan wilayah kerja Balai Teknik Perkeretaapian (BTP).

"Kami hanya bertugas membuat stasiun bandara, bahkan pembangunan penyangga rel ini juga bukan tugas KAI. KAI hanya bertanggung jawab atas pengadaan kereta apinya," katanya.

Dari informasi yang diperolehnya, armada kereta api akan siap pada bulan April, sedangkan stasiun bandara siap pada Juli, sementara rel siap pada November.

"Tetapi sebetulnya kuncinya kan di rel, padahal saat ini masih dalam proses pembebasan lahan," katanya.

Stasiun bandara tersebut rencananya berkapasitas 200 penumpang. Untuk mengoptimalkan fungsi stasiun bandara, PT Angkasa Pura berharap nantinya kereta api bandara tidak hanya menghubungkan antara Stasiun Solo Balapan dengan Bandara Adi Soemarmo tetapi juga terintegrasi dengan daerah lain.

"Seperti kalau ke selatan sampai ke Stasiun Tugu dan ke timur sampai ke Madiun. Selain itu, dari sisi teknisnya harapan kami tiket kereta api sudah masuk dalam tiket pesawat, sehingga penumpang tidak membayar dua kali melainkan pembayaran tiket kereta api dilakukan oleh maskapai penerbangan yang digunakan oleh si penumpang ini," katanya. 

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018