Tontowi/Liliyana sudah pasti akan menghadapi lawan sesama Indonesia karena perempatfinal lainnya mempertemukan dua pasangan Indonesia, yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti atau Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami.
"Soal semifinal ketemu sesama pemain Indonesia, positifnya ya satu wakil bisa ke final," kata Liliyana.
Liliyana mengaku sudah sama-sama saling mengetahui pola permainan calon lawannya. tapi masih tetap harus mempelajari lebih jika mereka pasangan baru.
"Kami maunya menang dan akan berusaha untuk menang. Misalnya ketemu Praveen/Melati, kami harus pelajari lagi permainan mereka, karena mereka adalah pasangan baru," kata Liliyana.
Dalam pertandingan perempatfinal, Tontowi/Liliyana membungkam Zhang/Liu 21-18, 21-19.
Perolehan angka sempat berlangsung sengit pada gim pertama saat kedudukan 18-16. Pada gim kedua, Zhang/Liu kembali membuat pertandingan semakin menegangkan saat menyamakan kedudukan 19-19, tapi Tontowi/Liliyana akhirnya mengamankan dua poin krusial untuk meraih tiket semifinal.
"Seperti kita tahu, Zhang adalah pemain yang berpengalaman dan tidak mudah dimatikan. Tadi kami sempat terkejar juga, kami sendiri sudah menyangka akan mendapat perlawanan seperti ini, kami sudah mempelajari permainan mereka. Dengan ketenangan, kami bisa mengatasi lawan," ujar Tontowi.
Mengenai terkejar poin pada gim kedua, pasangan ini mengaku hal itu terjadi akibat kesalahan sendiri.
"Di gim kedua, poin lawan didapat dengan mudah, itu murni kesalahan kami sendiri. Lalu waktu kedudukan 19-19, kami memang mengubah permainan, akhirnya kami bisa memperoleh kemenangan," kata Liliyana.
Sementara itu tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, gagal merebut tiket semifinal setelah dihentikan Son Wan Ho dari Korea Selatan dengan 14-21, 14-21.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
