Inisiatif yang dipimpin Universitas Kumamoto tersebut mengumpulkan sejumlah talenta dan ahli dari industri otomotif, pemerintah dan akademisi, demikian keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Proyek itu menjadi bagian dari kerja sama Universitas Kumamoto dengan Kementerian Lingkungan Jepang yang bertujuan untuk menekan atau menghilangkan sama sekali emisi karbondioksida dan berbagai gas buang lainnya dari kendaraan berukuran besar seperti bus dan truk.
Uji coba dijadwalkan berlangsung di Kumamoto, bagian barat Jepang, pada Februari.
Penggunaan teknologi mobil listrik yang sudah diterapkan Nissan LEAF dalam proyek tersebut dimaksudkan untuk mengurangi biaya yang bisa melambung tinggi dalam upaya pengembangan berbagai komponen termasuk baterai dan mesin listrik.
Bus yang dinamai Yoka ECO Bus itu disemati tiga baterai, tiga mesin listrik dan inverter dari Nissan LEAF.
Nissan juga mengembangkan gearbox khusus untuk bus tersebut sembari memberikan dukungan teknis.
"Kami berharap bisa meningkatkan kualitas lingkungan di Jepang dengan mengaplikasikan standar pengembangan bus listrik memanfaatkan bantuan dari pabrikan otomotif yang sudah lebih paham," kata pimpinan proyek sekaligus tenaga pengajar di Universitas Kumamoto, Toshiro Matsuda.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018