Teheran (ANTARA News) - Pemerintah Iran pekan depan akan memulai penjatahan subsidi bensin untuk tiga bulan, kata ketua komisi energi parlemen Iran yang disiarkan Senin. Pembuat keputusan Iran telah membuat beberapa pernyataan baru-baru ini ketika menunda skema penjatahan bahan bakar yang pelaksanaannya masih menunggu waktu yang tepat, lapor Reuters. Menteri Perminyakan Kazem Vaziri-Hameneh mengatakan Kamis keputusan final akan diambil minggu ini. Pemerintah pada awal rencana akan mengumumkan penjatahan pada 22 Mei, tetapi ditunda karena ada masalah-masalah penting, walaupun hal itu mengakibatkan kenaikan harga minyak hingga 25 persen menjadi 11 sen dolar AS per liter--- masih paling rendah dibanding harga bensin di dunia. "Pemerintah telah memutuskan akan memulai penjatahan bensin untuk tiga bulan dari minggu depan," kata harian Ham-Mihan yang mengutip ketua komisi energi Kamal Daneshyar. "Setelah tiga bulan ini bensin akan disimpan, kemudian masalah-masalah dan manfaat dari rencana ini akan dipelajari," katanya dan menambahkan skema ini kemungkinan akan dikembangkan. Di samping menaikkan cadangan minyak mentah, Iran mengurangi kapasitas minyak olahan dan akan mengimpor sekitar 40 persen dari bensin yang dibutuhkan yangmana hal itu menjadi beban subsidi. Daneshyar menambahkan bahwa kuota bensin untuk setiap mobil dijatah 100 liter per bulan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007