Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meninjau lagi kondisi warga yang menjadi korban luapan lumpur PT Lapindo Brantas di wilayah Sidoarjo Jawa Timur Senin siang 25 Juni . Informasi dari Biro Pers Rumah tangga Kepresidenan mengatakan, Presiden akan berangkat ke Sidoarjo pukul 14.00 WIB dengan menggunakan pesawat dan direncanakan akan berkantor di lokasi luapan lumpur tersebut hingga Rabu 27 Juni 2007. Kehadiran Presiden Yudhoyono di lokasi tersebut didasari belum tuntasnya persoalan ganti rugi rumah dan tanah milik warga yang terendam luapan lumpur sejak Mei 2006 lalu. Belum tuntasnya proses ganti rugi untuk warga terungkap saat sekitar 20 warga dari lima desa dan satu perumahan yang menjadi korban luapan lumpur menemui Presiden Yudhoyono Puri Cikeas Minggu sore (24/6). Rombongan warga Sidoarjo tersebut dipimpin oleh budayawan Emha Ainun Najib yang merupakan wakil dari 11.000 kepala keluarga yang rumah dan tanahnya terendam lumpur sejak 29 Mei tahun lalu. Salah seorang warga yang ikut dalam pertemuan itu Chairul Yuda mengatakan bahwa mereka berasal dari lima desa di Sidoarjo yaitu Jatirejo, Siring, Reno Kenongo, Kedung Bendo dan Kali Tengah serta warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera. "Kami datang mewakili 94 persen dari 11 ribu KK yang menjadi korban Lumpur Lapindo, kami juga membawa surat resmi untuk mewakili warga menemui Presiden Yudhoyono," kata Chairul. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, warga menyampaikan persoalan proses pembayaran ganti rugi oleh PT Lapindo yang sangat lamban karena hingga saat ini baru sekitar 300 kavling berupa sawah atau pekarangan kosong bersertifikat yang diberikan ganti rugi oleh PT Lapindo. Sementara sebagian besar warga yang rumah dan tanahnya terendam lumpur belum juga diberi ganti rugi meskipun sudah memenuhi persyaratan administrasi yang diminta oleh PT Lapindo Brantas seperti tanda tangan Bupati Sidoarjo Wim Hendrarso. Presiden suda beberap kali mengunjungi lokasi luapan lumpur Lapindo.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007