Tubagus juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, sehingga dia memiliki pengalaman lebih ..."
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan memerlaukan kerja keras untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.

"Bapak Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan adalah nama baru dan belum masuk dalam bursa kandidat Calon Gubernur Jawa Barat, sehingga pasangan yang baru terbentuk ini perlu kerja keras," katanya di Jakarta, Minggu.

Pasangan Tb. Hasanuddin dan Anton Cahliyan belum disebut-sebut dalam bursa kandidat Calon Gubernur Jabar yang juga belum masuk dalam lembaga survei untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada).

Pasangan Tubagus-Anton, yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, akan menghadapi tiga pasangan lainnya pada Pilkada Jabar, yakni Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum diusung Partai NasDem, PPP, PKB dan Hanura, kemudian Sudradjat dan Ahmad Syaikhu (Partai Gerindra dan PKS), serta pasangan Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar (Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PAN).

Qodari melihat, selain pasangan Tubagus-Anton, nama Sudradjat juga baru muncul sebagai Cagub Jabar, dan belum dalam bursa kandidat calon gubernur, sehingga ia juga harus bekerja keras meningkatkan popularitas sekaligus elektabilitas.

Jika melihat latar belakang, menurut dia, Tubagus Hasanuddin dan Sudradjat berlatar belakang TNI, serta Anton Charliyan berlatar belakang Polri.

"Namun, dari tiga nama tersebut, saya melihat Tubagus sudah lama menjadi politisi dan sudah menjadi anggota DPR RI dua periode. Tubagus juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, sehingga dia memiliki pengalaman lebih dalam menghadapi pilkada," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan mengumumkan enam pasangan cagub-cawagub, termasuk pasangan Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan, di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu.

(Baca juga: PDI Perjuangan umumkan enam pasang cagub-cawagub)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018