Sorong (ANTARA News) - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) HM Lukman Edy beserta delapan anggota rombongannya mengalah turun dari pesawat Merpati yang akan lepas landas di Sorong, Papua Barat, Rabu, karena pesawat kelebihan penumpang. Menteri dan rombongan memilih turun setelah selama hampir dua jam kru Merpati gagal mencari tujuh penumpang yang bersedia menunda keberangkatannya agar pesawat dengan nomor penerbangan MZ 799 Y tersebut bisa berangkat. Petugas Merpati kesulitan karena hampir seluruh penumpang tidak ada yang mau menjadi "korban" karena sebagian merupakan penumpang yang sudah tertunda keberangkatannya sejak, Selasa (19/6). "Biarlah kita yang mengalah," kata Lukman Edy. Menteri Lukman beserta Sekretaris Menteri PDT Rahmat Tatang dan enam orang anggota rombongan lainnya akhirnya turun dari pesawat Boeing 737-200 tersebut dengan iringan tepuk tangan penumpang yang lain. Petugas Merpati kesulitan mengurangi jumlah penumpang karena hampir seluruh penumpang tidak ada yang mau menjadi "korban", sebab mereka sudah tertunda keberangkatannya sejak Selasa (19/6). "Kita semua punya urusan. Kita tidak mau menginap semalam lagi di sini dan harus berangkat hari ini juga," kata seorang penumpang yang enggan ditulis namanya. Sementara pilot pesawat mengumumkan tidak diijinkan memberangkatkan pesawat selama kelebihan penumpang belum teratasi. Menneg PDT Lukman Edy berada di Sorong untuk transit menuju Jakarta setelah selesai melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak sejak sehari sebelumnya. "Biar kita yang menginap di Sorong. Kita mancing saja malam ini," katanya sambil tertawa. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007