Pati, Jateng (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan pemerintah berencana melakukan modernisasi dengan penggantian mesin pabrik-pabrik gula di Indonesia dengan tujuan pokok ingin mencapai swasembada gula. "Tujuan pokok semua itu (modernisasi) pabrik gula ingin swasembada gula, tapi untuk itu perlu investasi bersama," kata Wapres M Jusuf Kalla saat berdialog dengan para petani tebu saat meninjau lokasi pabrik gula Trangkil, Pati, Jateng, Selasa. Namun, tambah Wapres untuk itu diperlukan kerjasama bersama baik antara petani tebu, pembibitan maupun pabrik gula. Menurut Wapres kehadirannya kali ini mengunjungi pabrik-pabrik gula di Jawa dilakukan untuk melihat perkembangan industri gula di Indonesia. "Untuk pabrik gula di Trangkil dan kebon Agung ini, karena sudah direnovasi, kita ingin melihat sebagai pembanding untuk membandingkan nanti untuk ke semua pabrik-pabrik gula yang ada," kata Wapres. Modernisasi dan revitalisasi pabrik gula pada saat ini, tambah Wapres sangat tepat waktunya karena harganya yang sangat menguntungkan. Harga gula ditingkat dunia, tambah Wapres sangat menguntungkan dan gula sudah menjadi salah satu bahan subsitusi untuk bahan bakar etanol. "Gula sekarang sebagai subsitusi jadi etanol. Di Brasil dan India sudah digunakan untuk etanol sehingga gula sudah seperti minyak," kata Wapres. Karena itu, tambah Wapres, pemerintah berkeinginan untuk segera melakukan modernisasi pabrik-pabrik gula. Selama beberapa tahun terakhir, tambahnya pemerintah telah memperbaiki mutu bibit tebu yang ada dan pada akhirnya harus segera dilakukan perbaikan pabrik-pabrik gula. Sebelumnya, Dirut Pabrik Gula Trangkil Rudi CH Basarah, mengatakan, pihaknya kini telah melakukan modernisasi tahap pertama yang secara bertahap menggantikan mesin-mesin lama. Selain itu juga dilakukan pengembangan tahap kedua yang ditargetkan selesai hingga 2011. "Total investasi untuk tahap I dan II sebanyak Rp420 milyar dengan rincian untuk PG Kebon Agung Rp202 milliar dan PG Trangkil sebanyak Rp218 milyar," kata Rudi. Pembiayaan untuk semua itu, katanya, menggunakan dana sendiri. Sampai saat ini, tambah Rudi pihaknya telah mengeluarkan sebanyak Rp160 milyar. Pabrik gula Trangkil dan PG Kebon Agung saham terbesarnya dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia dan saham minoritas dimiliki oleh Koperasi Karyawan PG Trangkil. Menurut Didid PG Trangkil merupakan pabrik gula tertua yang berdiri sejak 1835.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007