Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyalurkan sejumlah bantuan untuk para pengungsi bencana alam erupsi Gunung Agung.


Bantuan yang diangkut dengan tiga kendaraan truk ini dilepas langsung oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik lndonesia (Korpri) yang Ke-46 Tahun 2017.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat. Dalam peringatan HUT Korpri ini, harus menjadi momentum untuk melakukan refleksi, menjaga soliditas dan solidaritas,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.

Airlangga menyampaikan hal itu usai menjadi Inspektur Upacara pada HUT Korpri ke-46 Tahun 2017 di Lapangan Parkir Kemenperin, Jakarta.

Bantuan tersebut berupa air mineral 1500ml (600 dus), kasurgulung (100 buah), selimut (242 buah), handuk (250 buah), pakaian (16 karung), biskuit bayi (25 dus), susu cair (198 dus), susu bubuk anak (106 dus), mi instan (70 dus), dan makananringan (1100 dus). Bantuan akan diserahkan melalui PoskoKomando Erupsi Gunung Agung, Desa Manggis, UlakanKarang Asam, Bali.

Proses pelepasan bantuan ini disaksikan para pejabat eselon I Kemenperin, di antaranya Sekjen Kemenperin Haris Munandar, Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri Agro Panggah Susanto, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional(KPAII) I Gusti Putu Suryawirawan, serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara. 

Ketika menjadi Inspektur Upacara, Airlangga membacakan sambutan Presiden RI selaku Penasihat Nasional Korpri yang menekankan, Korpri harus menjadi pilar utama pemersatu bangsa dan negara lndonesia dengan aparatur sipil negara sebagai agen perekat kebinekaannya. 

“Kita ingin Korpri menjadi organisasi dengan budaya yang penuh inovasi dan kreativitas, yang modern dan efisien, dan yang melayani dengan jiwa dan semangat Pancasila,” tegasnya.

Di era persaingan terbuka saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu, inovasi dan perkembangan teknologi global tidak hanya membawa kemudahan pada kehidupan sehari-hari, tetapi bahkan mampu mengubah lanskap ekonomi, kehidupan sosial politik, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dunia swasta telah menyadari hal tersebut, dan mulai berlari dengan sangat cepat. Kita, aparatur sipil negara harus mampu mengejar ketertinggalan dalam memberikan pelayanan kepada publik yang tuntutannya semakin tinggi,” paparnya.

Menperin menyatakan, Korpri harus benar-benar memahami peta kompetisi ke depan yang penuh ketidakpastian. Tidak ada pilihan lain kecuali menuntaskan program pembangunan nasional melalui inovasi yang berlandaskan pada moralitas publik yang berdasar Pancasila. 

Langkah terpenting lainnya adalah melakukan pengembangan kompetensi sumber daya manusia agar menjadi aparatur yang profesional.

“Setiap anggota Korpri harus terus memperbaiki diri, perkuat semangat debirokratisasi. Jangan pernah berhenti berinovasi, manfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan terobosan layanan publik yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” tuturnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017