Tokyo (ANTARA News) - Daihatsu Motor Co., unit dari raksasa otomotif Toyota Motor, mengatakan, Senin, pihaknya akan menarik diri dari memproduksi mobil di Vietnam, dengan menyalahkan pajak yang tinggi dalam ekonomi yang sedang "booming". Daihatsu, perusahaan spesialis mobil kecil, mengatakan pihaknya akan menyudahi Vietindo Daihatsu Automotive Corp (Vindaco), perusahaan patungan dengan mitra lokal, dengan perusahaan Jepang itu mempunyai 26 persen saham. "Dengan kondisi pasar mobil 'compact' di Vietnam dan perubahan menjadi sistem pajak konsumsi di sini, kami memutuskan untuk menarik diri dari negara itu," kata juru bicara Daihatsu, Hiroshi Maruyama, seperti dilansir AFP. Sekitar 110 karyawan di Vietnam akan kehilangan pekerjaan mereka, katanya. Pasar mobil Vietnam sangat kecil, namun berkembang dengan cepat, dengan penjualan selama lima bulan pertama tahun ini meningkat 85 persen. Produsen otomotif Jepang telah lama mengeluhkan masalah perpajakan di Vietnam. Pemerintah Hanoi sejak 2003 mengenakan pajak yang tinggi, khususnya atas suku cadang impor, dalam upaya untuk meningkatkan produsen mobil domestiknya. Menurut harian bisnis Nikkei di Jepang, Daihatsu berencana mengkonsentrasikan sumber dayanya di Indonesia setelah meninggalkan Vietnam. Juru bicara itu menolak memberikan komentar. Daihatsu pada tahun fiskal lalu mengatakan bahwa penjualan di Asia, kebanyakan di Malaysia dan Indonesia, menyumbangkan lebih dari 20 persen terhadap pemerimaannya. (*)

Copyright © ANTARA 2007