Solo (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan Republik Indonesia berupaya meningkatkan keamanan pengunjung yang ada di Terminal Tirtonadi, Solo, Jateng, melalui penambahan fasilitas "metal detector".

"Penambahan fasilitas ini sebagai bentuk langkah pemerintah dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat," kata Direktur Sarana Prasarana Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Yuyun Endah Wahyuningrum di Solo, Jumat.

Ia mengatakan dengan adanya fasilitas tersebut artinya semua fasilitas umum harus proporsional, yaitu antara terminal maupun bandara dan beberapa fasilitas umum lain.

"Ini menjadi bukti bahwa pemerintah hadir melayani masyarakat," katanya.

Ia mengatakan fasilitas "metal detector" tersebut berada di sisi pintu utara Terminal Tirtonadi Solo. Menurut dia, penambahan fasilitas tersebut memiliki arti bahwa Kementerian Perhubungan tidak membedakan antara orang yang membeli tiket bus maupun tiket pesawat.

Sementara itu, dikatakannya, terkait perbedaan ragam masyarakat yang berada di bandara dan terminal, setiap petugas di Terminal Tirtonadi akan diberikan sosialisasi tentang kearifan lokal.

"Misalnya penumpang yang ada di terminal adalah petani yang membawa cangkul, arit, dan alat lainnya yang mengandung logam. Ketika mereka melewati mesin tersebut maka tak apa-apa, asalkan justifikasinya tepat saya kira tidak ada masalah," katanya.

Terkait dengan hal itu, pihaknya masih akan melakukan sosialisasi dahulu kepada masyarakat agar mereka yang berada di terminal mengerti tentang adanya fasilitas keamanan tersebut.

"Oleh karena itu, penggunaan `metal detector` belum akan dioptimalkan dalam waktu dekat," katanya.

Senada, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Didik Tri Margono mengatakan alat "metal detector" belum akan digunakan dalam waktu dekat.

"Alat akan digunakan jika prosedur tetap pengamanan sudah turun," katanya.

(U.KR-AWA/S025)

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017