Glasgow (ANTARA News) - Delegasi Amerika Serikat mengusulkan agar kantor pusat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dipindahkan ke Amerika Serikat (AS). Hal tersebut terungkap dalam rapat tahunan BWF yang diikuti oleh sekitar 240 peserta dari 162 negara dipimpin oleh ketuanya, Kang Young Joong, dan wakilnya Punch Gunalan di Glasgow City Chambers, George Square, Sabtu. Delegasi AS yang mengajukan permintaan pemindahan ini di tengah-tengah pertemuan, menjanjikan BWF tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa gedung. Para peserta sidang sempat mengajukan protes dan minta dilakukan pungutan suara tentang perlunya usul AS dibahas dalam sidang. Saat ini Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang semula berkantor di Inggris, sekarang berada di Kuala Lumpur, Malaysia. "Kalau memang ada surat masuk, sebaiknya ya diterima dan tidak perlu dibacakan, karena kan tidak ada dalam agenda," kata Rudy Hartono, seraya menambahkan bahwa hal itu merupakan demokrasi dalam tubuh BWF yang terus tumbuh. "Hal ini merupakan suatu yang wajar dalam suatu organisasi," ujar juara All England selama delapan kali dan tujuh diantaranya berturut turut. Staff ahli Ketua PBSI itu mengakui bahwa ia sempat mempertanyakan masalah surat yang dilayangkan oleh delegasi dari Amerika mengenai keinginan untuk memindahkan kantor BWF di Amerika Serikat dengan asumsi tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa gedung. Pertemuan BWF yang berlangsung di tengah-tengah pertandingan kejuaraan beregu Piala Sudirman, sejak tanggal 11 hingga 17 Juni di Scotstoun Glasgow itu menjadi penting dengan pertanyaan beberapa delegasi mengenai world traning centre yang ada di tiga negara, yaitu di Sofia, Guangzhou dan Saarbrucken, Jerman. Diakhir pertemuan beberapa delegasi melakukan presentasi, seperti delegasi dari China yang akan mengelar Olimpiade 2008, utusan Selandia Baru yang akan menyelenggarakan kejuaraan dunia junior, ataupun kejuaraan dunia di India serta Piala Thomas di Jakarta, Indonesia. Mendunia Sementara itu, BFW melakukan berbagai upaya untuk menjadikan olahraga bulutangkis mendunia, antara lain dengan mengganti nama dari Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) menjadi BWF serta meluncurkan logo baru. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) berupaya menjadikan olahraga bulutangkis menarik para sponsor dan masyarakat "spectator friendly" serta media massa sama, seperti olahraga lainnya, ujar Punch Gunalan. "Kita harapkan dalam waktu singkat BWF akan dapat mencetak bintang bulutangkis semacam Tiger Wood di olahraga golf atau Michael Schumacher di otomotif atau Michael Jordan di bolabasket," katanya. Rudy Hartono, Wakil Ketua Komite Pengembangan BWF, mengakui bahwa olahraga bulutangkis memang belum banyak dikenal di negara negara Afrika, Amerika Latin dan Timur Tengah, bahkan di Eropa sendiri baru berkembang di Denmark dan di Inggris. Diakuinya olahraga bulutangkis belum menjadi olahraga yang diperhitungkan seperti tenis maupun sepakbola. Bulutangkis masih berada di urutan bawah, dan itu menjadi tugas yang tidak ringan bagi para pengurus BWF. (*)

Copyright © ANTARA 2007