Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah ingin menggandeng Korea Selatan untuk memproduksi baterai lithium mobil listrik.

"Dengan Korea tadi kami bicara mengenai baterai lithium untuk mobil listrik. Karena mereka dengan Jepang yang leading (terdepan) soal baterai," kata Luhut di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Kamis, mengenai pembicaraannya dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Taiyoung Cho.

Pemerintah Indonesia, menurut dia, ingin menggalang kerja sama dengan Korea Selatan karena menilai Negeri Ginseng sudah mumpuni daalam pembuatan baterai lithium.

"Kita mau buat kerja sama karena di Indonesia material banyak, kenapa mesti impor," katanya.

Lingkup kerja sama tersebut, menurut dia, nantinya akan mencakup pelibatan kampus-kampus teknologi Indonesia dalam penelitian mengenai produksi baterai lithium.

"Nanti mereka kita kaitkan untuk penelitian di Korea, atau mereka datang ke sini," katanya.

Selain mengenai kerja sama produksi baterai lithium, Luhut juga membicarakan masalah transfer teknologi di bidang perkeretaapian dengan Duta Besar Korea Utara.

Korea Selatan akan menjadi penyedia rangkaian kereta untuk Light Rail Transit (LRT) Jakarta fase pertama melalui Hyundai Rotem, bagian dari Hyundai Motor Grup. Pada fase kedua, Korea juga telah sepakat untuk menginvestasikan 500 juta dolar AS untuk pembangunan proyek transportasi pendukung Asian Games 2018.

Luhut mengatakan dari mana pun asal keretanya nanti, harus ada transfer teknologi dalam pengadaannya.

"Kita mau kualitas bagus dengan harga yang bagus. Nanti saya panggil, kita lihat biaya kita bisa kita kurangi lagi yang tidak perlu," katanya.



Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017