Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Edo Rusyanto, mengingatkan pentingnya konsentrasi saat berkendara dan kewajiban menggunakan sabuk keselamatan bagi pengemudi maupun penumpang.

Sebelumnya, Ketua DPR RI mengalami kecelakaan di Jakarta Selatan lalu dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, pada Kamis malam. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada Jumat siang.

Kecelakaan itu diduga terjadi karena kelalaian Hilman Matauch, pengemudi Toyota Fortuner yang membawa Setya Novanto, akibat hilang konsentrasi karena mengoperasikan ponsel sambil mengemudi sehingga menabrak pohon dan tiang listrik.

"Kecelakaan lalu lintas jalan kerap dipicu oleh pengemudi yang tidak konsentrasi. Salah satu perusak konsentrasi adalah aktivitas berponsel termasuk menelepon," kata Edo Rusyanto, Jumat.

Ia menambahkan, "Konsentrasi yang terganggu membuat kemampuan mengantisipasi situasi menjadi menurun. Saat itulah pintu terjadinya kecelakaan kian lebar."

Kecelakaan itu menyebabkan Setya Novanto mengalami cedera kepala kendati ia duduk di bangku penumpang. Untuk itu, Edo menekankan pentingnya memakai sabuk pengaman walaupun duduk di kursi penumpang.

"Di sisi lain, keselamatan pengemudi maupun penumpang mobil dapat lebih terjamin bila memakai sabuk keselamatan. Fitur keselamatan ini menghindarkan sang pengguna dari benturan yang fatal ketika mobil terlibat kecelakaan," kata Edo.

Sementara itu, sambung Edo, fitur keselamatan yang lain yaitu kantung udara (airbag) dapat mereduksi potensi fatalitas buruk ketika terjadi kecelakaan.

"Airbag melindungi keselamatan terutama di bagian kepala, leher, dan wajah," katanya. "Kehadiran airbag melengkapi peran seatbelt dalam melindungi pengemudi dan penumpang disampingnya."

Edo mengatakan berdasarkan sejumlah literatur, fitur tersebut dapat mengembang salah satunya ketika tabrakan terjadi dalam kecepatan 20-30 km per jam atau lebih, terhadap benda yang tidak bergeser seperti dinding beton.

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017