Tokyo (ANTARA News) – Perusahaan mobil Jepang Nissan menurunkan perkiraan laba operasional tahunannya setelah adanya skandal "inspeksi" yang merugikan mereka di pasar dalam negeri, menurut laporan AFP pada Rabu (8/11) waktu setempat.

Pabrikan mobil raksasa itu mengatakan pihaknya saat ini mengharapkan laba operasi sebesar 645 miliar yen (sekitar Rp76,6 triliun) untuk tahun ini sampai Maret, atau berkurang dari perkiraan sebelumnya sebesar 685 miliar yen (sekitar Rp81,3 triliun).

Mereka mempertahankan perkiraan laba bersih sebesar 535 miliar yen (sekitar Rp63,5 triliun) dari penjualan sebesar 11,8 triliun yen (sekitar Rp1,40 kuadriliun).

Kepala eksekutif Nissan, Hiroto Saikawa, pun meminta maaf atas perkiraan penurunan laba itu, sebelum menyajikan laporan kepada para jurnalis di Tokyo.

"Saya ingin mengungkapkan permintaan maaf terdalam saya kepada pelanggan, mitra, dealer dan semua orang yang mendukung Nissan," ujar Saikawa seperti dilansir AFP.

Skandal itu "merusak kepercayaan Anda semua," katanya, seraya menambahkan, "Kami ingin melakukan upaya terbaik untuk memulihkan kepercayaan Anda semua."

Bulan lalu, Nissan mengatakan pihaknya menarik sekitar 1,2 juta mobil di Jepang yang tidak memenuhi aturan domestik menyusul inspeksi akhir kendaraan yang diduga dilakukan teknisi tak berwenang.

(Baca: Pemerintah Jepang sebut ada teknisi tak berwenang di lima pabrik Nissan.)
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2017