Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai kesediaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memenuhi undangan pimpinan DPR terkait interpelasi sebagai itikad baik yang harus dihargai. "Saya kira sikap SBY (Presiden Yudhoyono, red) menerima (undangan) pimpinan DPR menunjukkan itikad baik untuk memperbaiki hubungan dan meredakan ketegangan politik antara pemerintah dan DPR," kata Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz saat dihubungi di Jakarta, Kamis. Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa menyatakan, Presiden Yudhoyono bersedia memenuhi undangan pimpinan DPR untuk membicarakan penyampaian keterangan interpelasi soal Iran di paripurna. "Tinggal harus ada kedewasaan antara Presiden dan pimpinan DPR untuk menemukan jalan keluar dari masih adanya perbedaan interpretasi terhadap Tatib DPR," katanya. Yang jelas, kata Irgan, masyarakat menunggu adanya solusi yang paling tepat agar masalah interpelasi tidak berlarut-larut, mengingat masih banyak persoalan yang harus diselesaikan. "Jangan sampai persoalan interpelasi ini, hanya karena persoalan gengsi dan lain-lain, menjadi trigger semakin tidak sehatnya suhu politik karena akan mengganggu kinerja masing-masing lembaga negara," katanya. Oleh karena itu, tambah Irgan, masing-masing pihak harus saling menghargai dan menghormati. Dengan demikian, ada penghormatan dari masyarakat bagi kedua lembaga negara tersebut. "Masyarakat juga akan merasa percaya bahwa ada penyelesaian kongkrit serta tidak terbelenggu akibat interpelasi semata," katanya. Dihubungi terpisah, Sekjen Gerakan Pemuda Ansor Abdul Malik Haramain menilai kesediaan Presiden Yudhoyono memenuhi undangan pimpinan DPR tidak membawa pengaruh apa-apa. "Rencana itu tidak berpengaruh apa-apa, karena pimpinan DPR bukan representasi anggota DPR. Tetap saja ketidakhadiran SBY di paripurna patut disayangkan. Lebih baik SBY memberikan penjelasan kepada publik tentang dukungannya pada resolusi PBB terhadap Iran," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007