Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menyampaikan apresiasi atas pembentukan "Indonesia-Pakistan Joint Palm Oil Committee (IP-JPOC)" dalam pertemuan pertama komite tersebut di Nusa Dua Bali, Jumat (3/11).

Di sela-sela Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) ke-13, Mendag yang didampingi Dubes RI untuk Pakistan, Iwan S Amri, Konjen RI di Karachi, Dempo A Yuddie, dan Ketua GAPKI Joko Supriyono, mengharapkan agar IP-JPOC menjadi wadah komunikasi yang efektif antara Indonesia dan Pakistan dalam upaya penguatan hubungan ekonomi, terutama perdagangan dan investasi sawit, demikian keterangan KBRI Islamabad yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Indonesia diwakili Ketua GAPKI, Joko Supriyono, dan Pakistan diwakili Pakistan Vanaspati Manufacturers Association (PVMA), yang dipimpin oleh Izaz Ilahi Malik dalam konferensi tersebut.

IP-JPOC yang dibentuk pada Maret 2017 atas prakarsa KBRI Islamabad merupakan forum khusus Indonesia-Pakistan untuk membahas kerja sama sawit.

Pada sesi konferensi pers, selain menyinggung perkembangan sawit di Pakistan, Mendag RI juga menjelaskan perkembangan hubungan dagang Indonesia-Pakistan di bawah skema Preferential Trade Agreement (PTA) yang telah membuka akses pasar bagi produk unggulan kedua negara.

Mendag menekankan bahwa Indonesia akan memberikan akses pasar lebih luas bagi jeruk kino dan beras basmati Pakistan. Melalui PTA, Indonesia telah mendapatkan akses pasar lebih luas bagi produk minyak sawit. Saat ini sebanyak lebih dari 82 persen pangsa pasar sawit di Pakistan dikuasai oleh Indonesia. Pada tahun 2016, nilai ekspor sawit Indonesia ke Pakistan mencapai 1,26 miliar dolar AS.

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017