Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bersilaturahmi dengan jajaran pengurus DPW PKS Jawa Barat, dan dalam pertemuan tersebut ia dan PKS membahas tentang strategi terkait pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.

"Tadi itu membahas soal masalah pilgub segala macam, langkah-langkah selanjutnya seperti apa, iya ke depan dibahas seperti apa (strategi untuk Pilgub Jabar 2018)," kata Deddy MIzwar usai bersilaturahmi PKS di Kantor DPW PKS Jawa Barat, di Kota Bandung, Jumat petang.

Pria yang akrab disapa Demiz ini mengatakan tidak ada kesepakatan baru dalam pertemuan tersebut yang langsung dihadiri oleh Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu.

"Enggak ada, yang lama kan, tinggal disegarkan aja. Kesepakatan lama yang disegarkan terus. Mencari solusi yang terbaik tanpa mencari musuh, mencari solusi terbaik, mencari serikat/koalisi yang terbaik," kata dia.

Ketika ditanyakan apakah dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang upaya untuk berkoalisi dengan parpol lain, Demiz menuturkan hal tersebut masuk dalam pembahasan.

"Semua yang tadi kita omongin. Yang penting kan mengajak semua yang sepakat sepaham punya tujuan dan kepentingan sama," kata dia.

Pada kesempatan tersebut Demiz membawa oleh-oleh kurma muda dan air zam-zam untuk pengurus DPW PKS Jawa Barat.

Ia menegaskan kembali, kurma muda dan air zamzam yang diberikanya ke PKS adalah buah tangan usai dirinya menunaikan ibadah umroh bukan mengandung makna sebagai mahar atau diplomasi politik.

"Istilah mahar politik mah itu PAN saja bilang ini mahar, padahal ini buah tangan saja, " katanya.

Menurut dia kurma dan zam-zam bisa menjadi obat untuk yang memakan dan meminumnya sehingga hal tersebut diharapkan dapat menjadi obat bagi siapa pun yang mengonsumsinya.

"Tidak terkecuali buat obat penyakit hati. Kurma ini makanan nabi ini juga bisa jadi obat, ada khasiat zamzam juga ada khasiat, bisa jadi doa sesuai dengan niat," katanya.

"Sehingga dengan makan makanan itu, semua penyakit bisa hikang, termasuk penyakit hati, agar masalah politik ini bisa dihadapi dengan khusnudzan," katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017