Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi BPD, Yusron Ihza Mahendra, di Jakarta, Selasa, memperkirakan rapat kerja Komisi I dengan Panglima TNI dengan agenda utama Insiden Pasuruan bakal seru, karena beberapa fraksi sangat mengecam aksi penembakan oleh aparat TNI tersebut. "Laporan tim investigasi saya yang susun karena kebetulan saya adalah ketuanya. Pokoknya raker yang akan berlangsung Rabu (13/6) besok dipastikan seru deh," katanya. Secara terpisah, anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas H Pareira, menyatakan Insiden Pasuruan yang menewaskan empat warga sipil dan mencederai sejumlah warga lainnya itu merupakan peristiwa tragis. "Apa pun alasannya, insiden ini tidak bisa didiamkan dan harus ada pertanggungjawaban pihak TNI, khususnya Korps Marinir TNI AL yang anggotanya terlibat kerusuhan dengan warga sipil di Pasuruan," katanya. Sementara anggota Komisi I dari Fraksi PKB, Effendi Choirrie, berpendapat bahwa berbagai pusat latihan tempur militer sebaiknya dipindahkan saja ke luar Jawa atau ke kawasan yang kurang padat penduduknya agar kasus serupa tidak terulang lagi. Hal senada juga disampaikan anggota Komisi I dari Fraksi PAN, Dedy Djamaluddin Malik, yang menghendaki berbagai pangkalan militer, termasuk pusat latihan tempur, tidak boleh berdekatan dengan warga sipil agar masyarakat terhindar dari berbagai dampak negatif seperti peluru nyasar. Terhadap gagasan ini, Yuddy Chrisnandi dari Fraksi Partai Golkar berpendapat pemindahan sebuah pusat latihan tempur atau pembangunan pangkalan militer di daerah baru bukanlah persoalan sederhana. "Selain aspek anggaran yang minim, juga ada faktor lainnya yang perlu disesuaikan dengan sistem strategi pertahanan nasional," kata Yuddy Chrisnandi. (*)

Copyright © ANTARA 2007