Beijing (ANTARA News) - Sebanyak 13 persen makanan cabai produk China dinyatakan gagal lulus tes keamanan untuk dikonsumsi, demikian diumumkan oleh Administrasi Umum Pengawasan Kualitas, Pemeriksaan, dan Karantina. "Badan pengawas itu menyebutkan pihaknya telah memeriksa 46 produk cabai yang diproduksi 38 perusahaan di 12 provinsi dan kabupaten, termasuk Beijing, Shanghai, dan Jiangsu. Hasilnya 13 persen produk ditemukan gagal lulus tes," demikian seperti dilaporkan Xinhua, di Beijing, Senin. Disebutkan, produk cabe tersebut umumnya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan kecil yang memiliki banyak masalah keamanan, sementara produksi perusahaan besar dan menengah umumnya lolos uji coba. Masalah utama keselamatan yang diabaikan adalah terlalu banyak bahan pengawet dan pelabelannya tidak memenuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Badan itu dalam pemeriksaannya juga menemukan delapan persen sayur dan buah kering gagal lolos uji coba setelah menginspeksi 50 produk dari 48 perusahaan di enam provinsi dan kabupaten. Masalah utama ketidaklulusan uji tes itu adalah perusahaan menggunakan bahan pengawet yang membahayakan konsumen, seperti sulfur dioksida. (*)

Copyright © ANTARA 2007