Jakarta (ANTARA News) - Dinas Perhubungan DKI Jakarta merencanakan akan menambah jam operasi transportasi air untuk mengantisipasi tingginya jumlah warga yang antusias. Berbicara di Balai Kota Jakarta, Senin, Kepala Dinas perhubungan DKI Jakarta, Nurachman, memaparkan penambahan jadwal tersebut direncanakan pada akhir pekan ini. "Selama dua hari pertama kemarin yaitu Sabtu dan Minggu, tercatat 930 penumpang yang menggunakan transportasi air tersebut," katanya. Ia memaparkan dalam pengoperasian akhir pekan lalu baik pada Sabtu maupun Minggu, transportasi air beroperasi pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, sementara untuk sore hari pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. "Penambahan jam operasi itu dimaksudkan agar warga lebih banyak yang tertampung," paparnya. Selain penambahan jam operasi, Dishub juga sedang mempertimbangkan penambahan personil atau petugas yang membantu operasional transportasi air tersebut. Pada Sabtu dan Minggu lalu, di dermaga hanya ditugaskan satu orang petugas, sementara di kapal terdapat tiga orang. Ia menyatakan ada kemungkinan petugas dtambah mengingat keterbatasan kondisi fisik petugas akibat membludaknya warga yang ingin menggunakan transportasi air tersebut. Ia menambahkan dari 930 orang yang menggunakan transportasi air, 99 persen diantaranyan menggunakan perjalanan pulang pergi antara dermaga Karet hingga Halimun, sedangkan sisanya 20 orang itu dari Karet menuju Halimun. "Hal itu menunjukkan bahwa memang warga yang menggunakan transportasi air tersebut berniat untuk rekreasi," tambahnya. Penjajakan Jalur Baru Nurachman dalam kesempatan itu juga membenarkan akhir pekan yang lalu Dishub bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum menjajaki potensi penambahan jalur transportasi air dari arah Kali Angke menuju Muara Angke dengan panjang lima kilometer. "Kita melihat kemungkinan jalur tersebut, setidaknya dari Pesing menuju Muara Angke itu memungkinkan. Namun kita harus melihat juga jumlah jembatan yang dapat dilalui kapal tersebut," paparnya. Di masa yang akan datang, Nurachman menilai akan ada evaluasi tipe kapal karena kapal yang digunakan saat ini, Kerapu 3 dan Kerapu 7, digunakan untuk jalur Teluk Jakarta-Kepulauan Seribu. Jadi nantinya kapal yang beroperasi "waterway" bisa memiliki spesifikasi untuk aliran sungai. "Namun kapal yang digunakan sekarang pun bisa beroperasi di sungai maupun di laut," paparnya. Menurut rencana, bila angkutan air ini telah beroperasi, maka jalur ini secara bertahap akan dilengkapi dengan empat kapal berkapasitas 24 orang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah resmi mengoperasikan penggunaan transportasi air yang menghubungkan halte Halimun dan kawasan Karet sepanjang 1,7 kilometer yang untuk sementara dilayani oleh dua kapal penumpang. Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menyatakan angkutan air tersebut dapat dijadikan alternatif angkutan umum di Ibukota, meski demikian untuk jangka waktu satu hinnga dua tahun masih difokuskan untuk keperluan pariwisata warga Jakarta. Sutiyoso menambahkan pengoperasian angkutan sungai tahap I ini akan menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terlayani angkutan umum dari Halimun, Stasiun KA Dukuh Atas, tepian jalan KH Mas Mansyur dan rencananya akan dikembangkan hingga Pintu Air Karet, Jakarta Pusat. (*)

Copyright © ANTARA 2007