Bengkulu (ANTARA News) - Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,8 pada skala Richter (SR) mengguncang Bengkulu,Senin pukul 00.24 WIB, namun tidak menimbulkan kerusakan atau jatuhnya korban jiwa. Koordinator Badan Meteorogi dan Geofisika Bengkulu, Adjat Sudrajat, di Bengkulu, Senin, mengatakan gempa tersebut terjadi pada episentrum 3,98 Lintang Selatan (LS) dan 101,68 Bujur Timur (BT). Posisi gempa berjarak 87 kilometer Barat Daya Lais, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, dengan kedalaman 33 kilometer. Bengkulu merupakan daerah paling rawan gempa. Di daerah ini setiap hari terjadi gempa bumi, meski sebagian besar dengan kekuatan di bawah 3,0 SR, sehingga getarannya tak dapat dirasakan oleh warga. Menurut Adjat, di Provinsi Bengkulu terdapat tiga patahan rawan gempa, yakni Patahan Kepahiang, Ketahun dan Siberut. Ketiga patahan masuk dalam Patahan Semangko atau Patahan Sumatera yang memicu terjadinya gempat bumi di Sumatera Barat berkekuatan 5,8 SR pada Selasa (6/3). Mengenai jalur gempa mulai bergeser ke Bengkulu, ia menjelaskan secara teoritis memang seperti itu, mengingat Patahan Semangko memang melewati Bengkulu hingga ke Provinsi Lampung. "Teorinya seperti itu, dan kalau kita melihat kejadian gempa selama ini juga demikian. Awalnya gempa terjadi di Mandailing Natal, kemudian bergerak ke Sumbar, dan kemungkinan ke Bengkulu lalu ke Lampung, itu bisa saja," ujarnya. Yang perlu diwaspadai saat ini, kemungkinan lokasi terjadinya gempa. Kalau terjadi di hutan lindung Bukit Barisan tak terlalu masalah, tapi jika di perkotaan/permukiman, sangat berbahaya. Secara garis lurus, Patahan Semangko memang berada di Bukit Barisan, namun kalau melihat adanya tiga patahan yang dua di antaranya, yakni Patahan Kepahiang dan Ketahun, berlokasi di permukiman, sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan. Untuk itu, Adjat berharap agar masyarakat Bengkulu mempersiapkan diri untuk menghadapi musibah gempa bumi yang setiap waktu bisa saja terjadi. Bengkulu diguncang gempa tektonik berkekuatan 7,3 SR pada Juni 2000 yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa 92 orang dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. Gempa tersebut juga mengporaporadakan fasilitas umum dan rumah masyarakat, dengan kerugian materi mencapai Rp400 miliar. (*)

Copyright © ANTARA 2007