Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah mantan aktivis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam waktu akan membentuk Ikatan Lulusan UIN (ILUIN). Rencana tersebut disampaikan mantan aktivis UIN yang pernah aktif dalam gerakan mahasiswa tahun 1998 antara lain, Mixilmina Munir (Forum Kota), Wanto Sugito (Jarkot), Dani Ramdhani (Famred), Sunandar (GMS) dan Mardiana Tirta Laksana (Kamjak), Azwar Furkut Yama (Forkot) dan Syukri Rahmatullah (PMII) dalam keterangan pers yang diterima, kemarin. "Mantan aktivis UIN yang pernah punya sejarah penting dalam Reformasi 1998 menurunkan rezim Orde Baru, akan membentuk ILUIN. Mengapa menjadi penting, karena ILUIN akan menjadi wadah bertemunya mantan aktivis UIN dari lintas organisasi di Ciputat," ujar Wanto yang akrab dipanggil Klutuk itu. Ditanya soal wadah ikatan alumni UIN yang sudah diakomodir pihak rektorat dalam bentuk IKALUIN, Wanto masih enggan berkomentar jauh. "Sebenarnya posisi ILUIN yang berada di luar kebijakan rektorat akan semakin bebas dalam mengekspresikan kreativitas para alumni UIN sendiri. Jika dikekang oleh kebijakan birokrasi rektorat, kami khawatir akan terbelenggu dalam sistem yang belum tentu benar menurut kami," tegasnya. Apakah akan kordinasi dengan pihak rektorat, Wanto mengaku belum ada agenda kesana. Namun berniat bersilaturrahmi, Wanto mengatakan tak menutup mata. "Kan pak Rektor (Komaruddin Hidayat,red) sama-sama lulusan UIN. Jadi ya harus mendukung dong saat lulusan UIN terus menjunjung tinggi almamaternya di luar kampus," ujarnya. Soal Deklarasi ILUIN, kata Wanto sekitar bulan Juli 2007. "Untuk sekarang, kami masih konsolidasi membangun pondasi organisasi," katanya. ILUIN akan dilengkapi dari SDM alumni UIN yang kualitatif dari berbagai bidang. Dari pakar politik, ekonomi hingga agama ada semuanya. "ILUIN akan terus hidup menampun mantan aktivis UIN Ciputat. Kami juga akan menggagas agenda keterampilan dan jaringan yang matang, agar aktivis mahasiswa UIN tak lagi bingung setelah lulus dari UIN ingin bergerak ke bidang yang diminatinya," demikian Wanto Sugito.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007