Malang (ANTARA) - Korban penembakan dalam insiden Pasuruan yang melibatkan anggota TNI AL dan warga sipil di Desa Alastlogo, Lekok, Pasuruan, Jatim, beberapa waktu lalu akan segera menjalani operasi untuk mengeluarkan serpihan peluru dari dalam tubuhnya. Dua orang yang mengalami luka tembak yakni Choirul Anwar dan Erwanto akan menjalani operasi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Senin mendatang, kata Ketua Tim Dokter RSAA, Dr Subagjo, SpB(k), Sabtu. Operasi keduanya akan ditangani oleh dua tim dokter yang masing-masing tim beranggotakan empat dokter. "Secara medis kondisi korban sudah lebih baik dan siap untuk dilakukan operasi pengambilan serpihan peluru yang ada dalam tubuh. Jika tidak ada kendala, proses operasi akan dilakukan bersama pada Senin mendatang atau dimajukan dari jadwal semula," ujarnya. Jadwal dari operasi yang dilakukan oleh Tim Dokter RSSA pada korban luka tembak Pasuruan dan juga menewaskan empat orang lainnya adalah dua pekan mendatang. Untuk kedua korban saat ini masih menjalani perawatan di ruang 13 RSSA Malang. Menurut dia, dalam operasi nanti pihaknya akan menangani langsung untuk Choirul Anwar (3) yang akan dimulai pada pukul 08.30. Sedangkan untuk operasi Erwanto (21) akan dipimpin oleh dokter bedah usus yang akan dimulai pada jam yang sama dengan korban Choirul Anwar. "Kami tinggal menyiapkan salah satu peralatannya yaitu monitor sebagai petunjuk untuk mengetahui dimana serpihan logam peluru berada. Monitor tersebut sangatt penting untuk kelancaran operasi. Sementara peralatan yang lain sudah siap," terangnya. Ia menjelaskan, untuk korban Choirul Anwar, tim dokter akan mengambil serpihan logam yang berada di rongga dada sebelah kiri. Dan untuk Erwanto operasi akan dilakukan untuk proses penyambungan usus yang beberapa hari lalu sempat dipotong akibat terluka. "Untuk Choirul, operasi fokus pada pengambilan serpihan logam, meskipun sebenarnya tidak diambilpun tidak apa-apa, namun lebih baik jika diambil dan melihat kondisi korban yang stabil. Dan untuk Erwanto adalah operasi untuk menyambung kembali ususnya," ujarnya. Sebagaimana diketahui, chiorul Anwar (3) adalah korban luka tembak pada dada saat digendong ibunya (Mistin), yang juga menjadi korban tewas dalam bentrok di Alastlogo Pasuruan. Saat ini korban yang dirawat di RSSA Malang adalah Choirul Anwar, Erwanto dan Asmad. Untuk korban Asmad telah menjalani operasi pengambilan serpihan logam pada leher, Jumat (8/6) dan di rawat di ruang 19 RSSA Malang.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007