New Delhi (ANTARA News) - Pejabat dari Departemen Margasatwa pada Jumat mampu menenangkan macan tutul yang berkeliaran di dalam pabrik terbesar pembuatan mobil di pinggir Ibu Kota India, New Delhi.

Macan tutul tersebut terlihat setelah pencarian terus-menerus selama 36 jam, kata beberapa pejabat.

"Macan tutul itu akhirnya telah ditenangkan sore ini," kata Vinod Kumar, pejabat senior Departemen Kehutanan di Gurugram.

Menurut beberapa laporan, setelah ditenangkan, kucing besar tersebut dibawa untuk pemeriksaan medis dan tampaknya akan dilepaskan di daerah hutan nantinya.

Macan tutul itu berkeliaran di dalam Pabrik Maruti Suzuki di Manesar-Gurugram di Haryana pada Kamis pagi. Tak lama setelah macan tutul tersebut terekam kamera CCTV di pabrik itu, pabrik tersebut ditutup dan pegawai diungsikan.

"Para pejabat dari Departemen Margasatwa dikerahkan untuk menemukan hewan itu. Namun, selama 36 jam hewan tersebut mampu menghindari petugas pertolongan," kata seorang pejabat pabrik.

Pabrik Maruzi Suzuki di Mansar adalah yang terbesar di India, dan memproduksi sebanyak satu juta kendaraan tahun per tahun.

Beberapa laporan mengatakan pejabat Departemen Margasatwa menggunakan dua kambing hidup dan daging mentah untuk menarik perhatian dan agar macan tutul itu keluar dari persembunyiannya, demikian laporan Xinhua.

Para pejabat juga membawa empat kandang untuk menangkap macan tutul tersebut hidup-hidup. Petasan juga digunakan untuk memaksa kucing besar itu keluar ke tempat terbuka di dalam lingkungan pabrik.

Sementara itu, dalam peristiwa terpisah di Negara Bagian Rajasthan di India Barat, pejabat margasatwa menangkap satu lagi macan tutup yang berkeliaran di satu daerah permukiman di Kabupaten Sawai Madhopur.

Para pejabat margasatwa mengatakan macan tutul berkeliaran ke daerah permukiman biasanya untuk mencari makanan. Namun, kehadiran manusia membuat mereka tidak aman, sehingga mereka menyerang manusia. Kadang-kala hewan tersebut diserang oleh penduduk desa yang ketakutan, dalam aksi pembalasan yang seringkali fatal buat hewan itu.

Ada hukum keras yang diberlakukan di India terhadap orang yang membunuh hewan liar.

Tahun lalu, petugas margasatwa di Kota Bengaluru di India Selatan menangkap satu macan tutul dari satu gedung sekolah setelah hewan tersebut menyerang enam orang.

Para ahli margasatwa mengatakan urbanisasi massal, penggundulan hutan, penggerogotan hutan, hilangnya zona penyangga di hutan dan pengambilan tanaman obat adalah sebagian penyebab meningkatnya konflik antara manusia dan hewan.

Setiap tahun, banyak orang tewas atau cedera dalam peningkatan konflik manusia-hewan di seluruh India.

(Uu.C003)

Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017