Jakarta (ANTARA News) - Kaum muda berusia 15-24 tahun harus memperoleh edukasi terkait cara berkendara yang aman saat berlalulintas karena mereka telah menyumbang sepertiga dari jumlah kecelakaan di Indonesia.

Menurut data Kepolisian RI tahun 2016, terdapat total 108.374 kecelakaan lalulintas dengan korban meninggal dunia mencapai 25.859 jiwa, atau sekira 70–71 orang tewas per hari, atau 3-4 kasus kematian per jam akibat kecelakaan lalulintas

Sedangkan sekitar 8.700 kejadian di antaranya melibatkan para pengendara yang tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) sehingga diperlukan cara untuk menanamkan pentingnya berkendara aman dan bertanggung jawab bagi para pemuda.

"Pengendara pemula rentan terlibat dalam pelanggaran lalulintas dan kecelakaan lalulintas jika mereka tidak diperkenalkan bagaimana etika berkendara yang baik dan benar, atau mereka tidak memahami peraturan lalu lintas," kata Kasi Kemitraan Subdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, AKBP Aldo Siahaan, di Jakarta, Rabu.

Banyaknya kasus kecelakaan lalulintas yang berawal dari pelanggaran, membuat Michelin Indonesia kembali menggelar Michelin Safety Academy (MSA) keempat yang bertujuan mengedukasi pengemudi berusia muda agar memahami cara berkendara aman.

"Kami sangat mendukung program kemitraan Korlantas bersama Michelin dalam upaya menekan jumlah angka pelanggaran lalu lintas dan menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, terutama yang melibatkan pengendara pemula dan pelajar SMA," kata Aldo.

Tahun ini, Michelin memperluas cakupan area dengan menjangkau 400 orang siswa-siswi dari 10 sekolah di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Cilegon atau hampir dua kali dari jumlah peserta tahun lalu.

Michelin Safety Academy juga didukung oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA) yang di Indonesia diwakili Ikatan Motor Indonesia (IMI). Para peserta akan memperolah informasi mengenai persiapan dasar yang rutin dilakukan sebelum berkendara seperti pengecekan tekanan angin pada ban serta informasi mengenai perlengkapan berkendara yang aman.


Dapat SIM


Program edukasi ini akan diadakan di Pusdik Lantas Polri Serpong, Tangerang pada tanggal 7 dan 14 Oktober 2017 dengan para instruktur dari IMI Jakarta akan melatih para murid serta mendemonstrasikan teknik pengereman dan cara berbelok di tikungan tajam dengan benar dan aman.  

"Sebuah kebanggaan untuk dapat berpartisipasi mendukung penanaman budaya berkendara yang aman di kalangan generasi muda," kata Presiden Direktur Michelin Indonesia Frederick Mueller III.

"Michelin Safety Academy merupakan perwujudan fokus perusahaan di Indonesia yaitu Perfection in Safety yang berdasarkan kepada tiga pilar, keamanan melalui pemberian edukasi yang berkelanjutan mengenai berkendara yang aman, inovasi produk dan pelayanan serta dukungan purna jual yang prima," kata dia.

Para murid berkesempatan menimba ilmu dari pebalap Fitra Eri dan Diandra Gautama, serta pengulas otomotif MotoMobi yang bertindak sebagai pelatih yang akan membagi tips berkendara aman, persiapan rutin dan pengalaman pribadi yang tidak mengenakkan saat berkendara.

"Kehadiran para pelatih dari kalangan profesional akan dapat menginspirasi para murid dengan cara yang lebih personal," kata Dodi Irawan, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IMI.

Setelah pelatihan, para murid berkesempatan mendapatkan SIM A dan C dengan mengikuti ujian resmi pada tanggal 14 Oktober 2017 di Satpas SIM, Daan Mogot, Jakarta Barat.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017