Helsinki (ANTARA News) - Setelah 15 tahun tak aktif, mega band Inggris, Genesis, dengan anggota inti Phil Collins, Mike Rutherford dan Tony Banks, akan berkumpul kembali guna memulai tur yang sudah lama ditunggu-tunggu di Helsinki, Senin. Dengan hampir 50 konser direncanakan di Eropa, AS dan Kanada, tur tersebut akan menghidupkan lagi berbagai hit lama mereka, seperti "I Can`t Dance", "Invisible Touch" dan "Mama" dalam pertunjukan panggung yang ultra modern dan rumit serta rinci. Sekitar 31.000 tiket telah terjual untuk pertunjukan pembukaan di Stadion Olimpiade Helsinki, Senin, namun sebanyak 9.000 karcis masih tersedia tiga hari menjelang pergelaran. Collins, Rutherford dan Banks gagal untuk meyakinkan pendiri dan mantan pentolan Genesis, Peter Grabriel, untuk bergabung dengan mereka bertiga, sehubungan dia juga akan menggelar konser keliling Eropa dengan show-nya sendiri pada musim panas ini. Dibentuk pada 1966 oleh Banks, Rutherford, Gabriel dan Anthony Phillips, komposisi Genesis telah berubah beberapa kali. Untuk tur mendatang trio pendiri akan didampingi dua mantan anggota, yakni penabuh drum Chester Thompson dan gitaris Daryl Stuermer. Berbicara pada jumpa pers di London pada tahun lalu, para anggota band mengemukakan keputusan untuk melakukan reuni merupakan suatu yang telah mereka pertimbangkan sejak lama. "Kami melakukan ini hanya untuk bersenang-senang saja," ujar Banks, seraya menambahkan bahwa tur digelar bukan karena hendak mencari uang. "Kami semua tak mengkhawatirkan dari mana uang satu juta atau dua juta dolar akan datang," kata Collins, seperti dilaporkan AFP. Perubahan warna musik Dengan hampir 120 juta keping album terjual di seluruh dunia dan 1.400 konser digelar, Genesis muncul ke pantas musik dengan memainkan musik rock yang progresif dibumbui dengan berbagai warna, seperti pengaruh dari Led Zeppelin dan Frank Zappa. Collins, yang dulunya penabuh drum band itu, menggantikan Gabril sebagai penyanyi utama pada 1975 dan band itu bergeser menjadi kelompok musik pop yang lebih ramah dengan radio. Sekalipun banyak penggemar asli tak sepakat dengan hal itu, perubahan ini mengantarkan kelompok itu pada kesuksesan di seluruh dunia. Collins juga memperoleh sukses dalam karir solonya, dengan menelurkan beberapa lagu yang meledak, seperti "Another Day in Paradise," "Wish it Would Rain Down", "One More Night" dan "Against All Odds". Tur bertajuk "Turn It On Again" itu, nama yang diambil dari hit mereka pada dasawarsa 1980-an, akan membawa band itu ke Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Austria, Hungaria, Polandia, Perancis, Belanda, Inggris dan Monaco, sebelum berakhir di Colosseum, Roma, pada 14 Juli. Pertunjukan keliling mereka selanjutnya akan digelar di Amerika Utara, mulai 5 hingga 13 Oktober, dimana para penggemar akan dapat menyaksikan band itu di Montreal, Philadelphia, Boston, Chicago, Washington, New York, Los Angeles, Denver dan Sacramento. (*)

Copyright © ANTARA 2007