Surabaya (ANTARA News) - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Institut Teknologi Sepuluh Novemver (ITS) Surabaya, Kamis, meluncurkan jurusan (program studi) baru, yakni Teknik Mekatronika yang merupakan bidang studi bagi ahli robotika. "Jurusan baru itu akan menambah jurusan di PENS ITS menjadi lima jurusan," ujar Direktur PENS-ITS, DR Ir Titon Dutono M.Eng, didampingi Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, di Graha ITS Surabaya, Kamis. Di sela-sela persiapan Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) di Graha ITS Surabaya (9-10 Juni), ia menjelaskan pihaknya saat ini sedang mengajukan ijin ke Depdiknas RI. "Tapi, kami sudah memiliki 30 mahasiswa yang saat ini berada di jurusan elektronika. Kalau ijin sudah turun, mereka akan dialihkan ke jurusan baru itu. Yang jelas, persyaratan kami sudah lengkap," tegasnya. Kepada ANTARA News, ia mengatakan, jurusan baru itu sudah memiliki enam dosen sebagai persyaratan minimal, bahkan tiga dari enam dosen itu telah bergelar doktor. "Menyangkut peralatan praktik, kami juga sudah melengkapinya. Jadi, kalau izin turun, kami tinggal jalan, apalagi banyak kalangan industri yang sudah memesan lulusan kami," ucapnya. Menanggapi tentang peluang kerja bagi lulusan teknik mekatronika, ia mengatakan, banyak dibutuhkan kalangan industri dalam hal otomatisasi perusahaan. "Misalnya, ban berjalan dan mesin-mesin sejenis akan sangat membutuhkan ahli mekatronika. ITS sering menjuarai KRI, karena kami sudah lama melakukan penelitian dan kajian di bidang itu," ucapnya. Ketua Pelaksana KRI-KRCI 2007 itu menambahkan program studi yang sudah ada di PENS ITS adalah Teknik Elektronika, Telekomunikasi, Elektro Industri, dan Teknologi Informasi. "Ketua Program untuk jurusan baru adalah DR Ir Endra Pitowarno M.Eng yang merupakan ketua Dewan Juri KRI dan KRCI tahun ini," katanya. Senada dengan itu, Rektor ITS mengatakan, bidang studi robotika kini memang makin berkembang dan banyak diminati. "Itu terbukti dari makin banyaknya peserta KRI-KRCI. Bukan itu saja, kehadiran mereka dalam ajang KRI-KRCI, ternyata bukan semata mengejar hadiah, tapi lebih pada kebanggaan untuk dapat masuk putaran final," ucapnya. Dengan dibukanya program studi teknik mekatronika itu, katanya, maka pendidikan teknologi akan lebih diarahkan untuk memberikan sentuhan aplikasi otomatisasi di industri. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007