New Delhi (ANTARA News) - Tata Steel, produsen baja terbesar India, kemungkinan memperluas usaha dengan membeli perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara setelah dua kesepakatan besar selesai pada tahun ini antara lain pengambilalihan perusahaan Inggris-Belanda, Corus, sebuah laporan mengatakan Rabu. Managing Director B. Muthuraman mengatakan kepada harian bisnis Mint bahwa perusahaannya tertarik untuk membeli pertambangan serta pabrik untuk memperluas cakupan produksinya. "Kami sedang mencari untuk melakukan akuisisi di bisnis kabel baja di Indonesia dan Asia Tenggara," katanya kepada surat kabar itu, seperti dikutip AFP. "Sebagai bagian dari ekspansi Tata, kami juga ingin untuk memasuki kabel bernilai tingi dan berkelas tinggi yang digunakan dalam kawat ban dan kabel yang dikeraskan dengan minyak melalui akuisisi." Tata merupakan salah satu perusahaan baja yang sedang mengupayakan konsolidasi industri yang terbagi-bagi dan pada bulan lalu mengumumkan pihaknya telah mendapatkan minimum 65 persen di perusahaan patungan pabrik baja Vietnam yang diperkirakan senilai 3,5 miliar dollar AS. Pabrik tersebut akan menggunakan bahan mentah dari tambang besi Thach Khe, di mana Tata memegang saham 30 persen. Perusahaan itu juga membeli grup baja Inggris-Belanda, Corus dalam transaksi sebesar 13,7 miliar dollar AS, yang memelantingkannya menjadi produsen baja global terbesar keenam dari ke-56, dalam transaksi yang selesai pada 2 April. Perusahaan itu meramalkan kebutuhan baja global pada tahun ini akan meningkat sebesar 5,9 persen menjadi 1,179 miliar ton. Perusahaan hasil merger Tata Steel-Corus, dengan produksi 25,6 juta ton per tahun, merupakan bagian dari Tata Group, konglomerat bisnis terbesar di India yang bergerak di bidang baja, otomobil, telekomunikasi teknologi informasi, energi, teh dan hotel. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007