Jakarta (ANTARA News) - Mantan petenis putri terbaik Indonesia Yayuk Basuki menilai tenis bukan hanya sekedar olahraga, namun lebih menyenangkan lagi yakni menjadi jalan mengenal dunia dan mencari persahabatan.

"Tenis itu bukan sekedar olahraga, tapi jadi sarana untuk mengenal dunia luar dan menambah teman dari negara lain," kata Yayuk di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, Kamis.

Yayuk mencontohkan hubungan pertemanannya dengan legenda tenis Thailand Tamarine Tanasugarn yang bertemu pertama kali pada tahun 1991 di Pattaya, Thailand.

Selepas pertemuan itu, meskipun menjadi rival berat, keduanya bisa menyampingkan rivalitas mereka jika bertemu di luar lapangan.

"Kalau di dalam lapangan, tentunya kami harus profesional dan sama-sama tidak mau kalah. Tapi setelah itu, dia tidak ada bedanya dengan keluarga saya sendiri. Hal-hal seperti ini menyenangkan sekali, dan terus membuat kami bisa bermain dengan baik," kata Yayuk.

Akan tetapi, Yayuk melihat hal ini hampir tidak terjadi lagi di masa sekarang di mana menurutnya tenis lebih banyak sebagai cara berbisnis. Karena hal itu juga, lanjut dia, tidak heran banyak pemain-pemain muda yang kerap mengalami "homesick" (rasa kangen) kala harus berada di luar negeri dalam waktu lama untuk tur.

"Karena hanya buat bisnis, pola pikirnya jadi berbeda juga. Mereka jadi sulit mendapat teman, dan akhirnya malah banyak tertekan. Hal ini juga yang mempengaruhi mandeknya pertumbuhan tenis Indonesia," kata Yayuk.

Dampaknya secara tak langsung, Yayuk melihat, belum ada petenis Tanah Air yang bisa menyamai kualitas dirinya maupun petenis-petenis besar Indonesia lainnya.

"Tentunya, saya berharap tenis bisa populer lagi seperti dulu, supaya mereka yang bermain tenis bisa menganggap ini adalah olahraga yang menyenangkan, bukan hanya sekadar buat bisnis," ujarnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017