Rejang Lebong (ANTARA News) - Satu orang terpidana teroris asal Surabaya, Jawa Timur yang sebelumnya ditahan di Mako Brimob Kelapa Gading Jakarta dipindahkan ke Lapas Klas II A Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Menurut Kepala Lapas Klas II A Curup Iwan Amir, terpidana teroris Feri Novendi (26) asal Surabaya, Jawa Timur tiba di Rejang Lebong pada Kamis (14/9) sekitar pukul 13.10 WIB, dengan pengawalan tim Densus 88 Antiteror Polri.

"Dia sebelumnya ditahan di Mako Brimob Kelapa II, dan sudah di vonis empat tahun penjara. Aslinya dari dari Surabaya, dan kami tidak tahu mengapa dikirim ke sini, kita hanya menurut perintah dari Jakarta," katanya.

Terpidana ini, kata dia, akan dipantau secara ketat oleh petugas mengingat dia tahanan khusus. Terpidana Feri ini akan ditahan di blok L yang sudah mereka siapkan, dengan jumlah tahanan antara dua-tiga orang.

"Terpidana teroris yang ditahan di Lapas Klas II A Curup ini merupakan yang pertama kalinya, sehingga nantinya akan diawasi oleh tim dua orang. Petugas sehari-hari akan mengawasi kegiatan dia di sel tahanan, sebenarnya sama dengan yang lainnya tapi cuma kasusnya beda saja," ujarnya.

Pantauan di lapangan, kedatangan terpidana terpidana Feri Novendi ke Lapas Klas II A Curup, sekitar pukul 13.10 WIB, dengan pengawalan empat petugas Densus 88 serta Polda Bengkulu. Dia angkut dari bandara Fatmawati Bengkulu setelah tiba dari Jakarta dengan menggunakan mobil minibus merek Toyota Inova warna putih pelat BD 1451 AQ.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri pada 9 Juni 2016 lalu mengamankan tiga orang terduga teroris di Surabaya, Jawa Timur. Ketiganya ialah Priyo Hadi Purnomo, kemudian Jefri dan satu lagi atas nama Feri Novendi, yang merupakan warga kelurahan Tambak Sari, Surabaya.

Ketiganya ditangkap petugas Densus 88 Antiteror dengan barang bukti yang didapat di dua lokasi berbeda berupa tiga bom aktif, dua pucuk senjata api laras panjang, satu pucuk senjata api laras pendek berikut amunisi, bahan peledak high explosive, cairan kimia, kabel, alat pembuat bom, sangkur, ponsel untuk alat pemicu bom dan lainnya.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017