Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan China akan menggelar pertunjukan seni budaya dua bangsa, dengan menampilkan tari, musik, lagu, dan peragaan busana bertajuk "Indonesia-China: Intertwined", di Beijing, China, pada 15 Juni mendatang. "Kami menyebutnya `Intertwined` karena kegiatan ini berlangsung sebagai bentuk dari ikatan kebersamaan yang erat antara Indonesia dan China melalui kerjasama budaya dan turisme," kata Panitia "Indonesia-China: Intertwined", Ralie Siregar, kepada ANTARA, di Jakarta, Sabtu. Indonesia, lanjutnya, akan menghadirkan pertunjukan musik bersama Dwiki Dharmawan dan kelompoknya "World Peace Project", peragaan busana karya desainer batik Josephine W Komara (Obin) dan desainer songket, Ita Merras. China sendiri dalam pertunjukan tersebut akan menampilkan `Twelve Girls Band`, yang memadukan musik tradisional Tiongkok dan kontemporer dengan aransemen modern. Sedangkan dalam peragaan busana, 10 peragawati terkenal di negeri ini akan membawakan busana batik dan songket karya Obin dan Ita Merras. Ralie mengungkapkan kerjasama Indonesia dan China semakin erat, menyusul dibangunnya kemitraan stategis oleh Indonesia-China melalui kedua pemimpin negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu Jintao, pada 25 April lalu. Terkait pertunjukan musik, Dwiki Dharmawan mengatakan akan berangkat dengan tujuh personel yang akan membawakan musik tradisional dan lagu rakyat yang diaransemen oleh Dwiki. Dalam pertunjukan kali ini sejumlah karya yang dibawakan antara lain "Anarikinteo", lagu Maumere yang berisi nasehat kehidupan, dan "Benggong Banggong", sebuah lagu tentang perpisahan. "Ada tujuh personel yang akan bertolak, tiga di antaranya adalah musisi tradisional yang berkolaborasi dengan dua musisi beraliran jazz," ungkapnya. Bagi Dwiki, tampil di depan publik China kali ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, suami penyanyi Ita Purnamasari ini juga pernah menggelar tur empat kota di China pada 2006. "Pertunjukan kali ini bukan yang pertama, tapi punya arti penting bagi saya, karena dengan dengan cara ini (bermusik) saya mendukung dan mengangkat Indonesia ke pentas dunia," ujarnya. Sementara Obin, pemilik butik BIN House, mengemukakan akan membawa sekitar 80 koleksi batik oriental. "Tidak ada konsep khusus, tapi yang saya bawa adalah kain-kain oriental dengan cara pemakaian dan musik yang khusus, sehingga semua saling mendukung," katanya. "Indonesia-China: Intertwined" terselenggara di Beijing atas kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing dan Stasiun Televisi Shandong, serta didukung oleh kalangan swasta kedua negara. "Pementasan budaya ini merupakan sarana memupuk persahabatan dua negara dan promosi pariwisata Indonesia kepada masayarakat setempat," demikian ujar Ralie. (*)

Copyright © ANTARA 2007