New York (ANTARA News) - Kompi Zeni Kontingan Garuda XX-C TNI yang menjalankan misi perdamaian di daerah konflik di Republik Demokratik Kongo memindahkan markas mereka ke wilayah Beni untuk memudahkan penyelesaian pembangunan bandar udara di kota kecil yang terletak ribuan kilometer dari ibukota Kongo, Kinshasa, itu. "Targetnya, bulan Mei sudah pindah. Sekarang mungkin sudah selesai karena pada minggu lalu mereka sudah mulai bergerak ke tempat yang baru," kata Penasehat Militer pada Perwakilan Tetap RI (PTRI) PBB-New York, Laksamana Pertama TNI I Putu Adnyana, kepada ANTARA di New York, Jumat. Putu pada minggu lalu bertemu dengan pasukan Indonesia dalam kesempatan kunjungan ke Kongo bersama tim yang terdiri atas Departemen Penjaga Perdamaian PBB dan negara-negara penyumbang pasukan yang bergabung dengan misi PBB di Kongo (MONUC). Markas pasukan Indonesia sebelumnya berada di wilayah Bunia di bawah Brigade Ituri yang letaknya sekitar 250 kilometer dari Beni. Kompi Zeni TNI di Kongo antara lain memiliki empat kendaraan tempur APC (Armored Personnel Carrier) untuk pengamanan, eskavator atau pengeruk tanah (4 unit), grader atau penghalus jalan (2), peralatan pendukung seperti mobil jip (8) serta dua tangki air masing-masing seberat 5.000 ton. Kompi Zeni Konga XX-C yang terdiri dari 175 personil pasukan dan dikomandani oleh Mayor Jamala Luel, saat ini enyelesaikan pembangunan landasan, perbaikan helipad serta pembangunan menara kontrol Bandara Mavivi di kota Beni. Kompi tersebut sebelumnya sudah menyelesaikan dua proyek perbaikan dan pemeliharaan jalan, yaitu jalan raya Beni ke Lubero sepanjang 65 kilometer dan Beni-Kasindi sepanjang 40 kilometer. Putu Adnyana mengungkapkan bahwa dalam kunjungan tim PBB ke Kongo pada 14-22 Mei lalu --Putu bertindak sebagai koordinator tim, dirinya mendapat laporan bahwa kontingen Indonesia yang mulai bertugas di Kongo pada Oktober 2006 lalu mendapatkan pujian. Kontingan Indonesia, ujarnya, dipuji karena kedisplinan mereka dan karena dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. "Para prajurit kita dalam kondisi baik dan terlihat menikmati tugasnya. Pasukan Indonesia juga dikenal karena tidak pernah mengeluh dan jika mendapatkan masalah, mereka selalu dapat mencari jalan keluarnya," kata Putu. Sesuai dengan kesepakatan RI-PBB, Kontingen Garuda XX-C akan bertugas di Kongo selama satu tahun dan dengan demikian masa tugas mereka akan berakhir pada Oktober 2007. Putu mengisyaratkan tidak akan ada pergantian personil pada Konga XX-C hingga masa tugas selesai Oktober nanti. "Hanya ada satu pergantian personil, yaitu untuk menggantikan tugas operator `grader` yang beberapa waktu lalu terjatuh dan mengalami patah tulang," katanya. Prajurit naas tersebut sudah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani perawatan semeentara prajurit penggantinya sudah tiba di Kongo. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007