Jakarta (ANTARA News) - Aktor senior Indonesia, Rano Karno, membantah menerima uang dari calon gubernur yang diusung oleh koalisi 16 partai politik melalui PDIP, Fauzi Bowo (Foke), untuk mundur dari ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta. Pernyataan itu dikemukakan oleh Rano Karno ketika dihubungi oleh ANTARA News melalui telepon di Jakarta, Jumat malam. Hal itu berkaitan pula dengan pernyataan dari Ketua Dewan Syura Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). "Saya terpaksa harus bicara, pertama saya tidak pernah mundur dari Pilkada, kedua saya merasa tidak pernah dihubungi oleh Gus Dur, dan ketiga saya tidak pernah menerima uang dari Fauzi Bowo," kata Rano Karno. Rano mengemukakan, tidak mengerti bagaimana kabar seperti itu dapat muncul. Mengenai pernyataan Gus Dur bahwa tiga kali Rano Karno tidak memenuhi undangan Presiden RI periode 1999-2001 itu, aktor yang populer berkat perannya sebagai "Si Doel" tersebut mengatakan bahwa dia tidak pernah dihubungi oleh pihak Gus Dur. "Saya tidak pernah dihubungi. Saya jadi bingung," katanya. Ketika ditanya tentang kesempatannya untuk berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada Agustus 2007, Rano menilai bahwa peluangnya otomatis telah tertutup. Rano sebelumnya disebut-sebut sebagai calon wakil gubernur dari PKB. "Secara riil mungkin kesempatan saya sudah tidak ada, karena mulanya kan saya akan didukung PKB, tapi sekarang PKB telah memilih calonnya," katanya. Pada Jumat sore, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengumumkan bahwa PKB mengusung duet Sarwono Kusumaatmadja dan Rieke Diah Pitaloka (pemeran Oneng dalam serial sinetron komedi "Bajaj Bajuri") untuk menjadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2007. Dalam konferensi pers di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta itu, Gus Dur mengatakan bahwa Rano Karno tidak datang setelah tiga kali diundang dan dinyatakannya memperoleh dana dari Fauzi Bowo sebanyak Rp3 miliar untuk mundur dari pilkada. "Saudara Rano Karno tiga kali saya panggil tidak datang-datang juga, saya tahu bahwa dia menandatangani sebuah perjanjian dengan Fauzi Bowo bahwa dia dapat uang Rp3 miliar untuk menyelesaikan utang-utang," ujar Gus Dur. Ketika ditanya pers darimana mendapatkan informasi itu, Gus Dur pun enggan mengemukakan secara langsung. Namun, ia malah mengemukakan, "Ya yang tiap hari urusi pakaiannya Foke saja saya tahu." (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007