Balikpapan (ANTARA News) - Persiba Balikpapan menang 1-0 melawan PS TNI pada pertandingan Liga 1 Gojek-Traveloka di Stadion Parikesit, Balikpapan, Selasa.

"Kemenangan untuk kita semua," kata Pelatih Haryadi yang tampak lega.

Pertandingan lawan PS TNI menjadi pertandingan terakhir Persiba di Stadion Parikesit sebelum stadion bersejarah itu digusur proyek kilang minyak Balikpapan. Selanjutnya Persiba akan bermain di Stadion Batakan di kawasan Manggar, di timur Balikpapan.

Satu set piece bola mati didapat Persiba setelah Anmar yang melesat di sayap kanan diganjal keras bek PS TNI Ganjar Mukti. Mengingat sudah menit terakhir, hampir seluruh pemain Beruang Madu naik membantu serangan, termasuk bek jangkung asal Brazil Junior Lopes. Kiper Dian Agus pun berperan ganda sebagai sweeper.

Menit ke-93, tendangan bebas dilakukan Srdan Lopicic. Bola langsung menuju mulut gawang di mana sejumlah pemain Persiba sudah menunggu. Siswanto yang dikawal ketat Roni Sugeng menanduk bola dari Lopicic, mengarahkannya ke belakang di mana sudah menunggu Anmar yang tidak terkawal.

Seketika Anmar mengontrol bola, berputar, dan melepaskan tembakan keras. Roni Sugeng dan kiper Amiruddin terlambat menutup pergerakan pemain asal Irak itu. Bola datar melewati garis gawang dan menggetarkan jala, sehingga merubah kedudukan menjadi 1-0 buat Persiba.

Stadion yang tegang pun pecah oleh sorak kegembiraan. Anmar berlari ke tribun timur, tribun terbuka dimana ada PBFC, Persiba Fans Club. Ia membuka kaus dan melemparkannya ke udara. Wasit Aprisman Aranda mengganjar kartu kuning kepada Anmar atas selebrasinya itu.

Pertandingan masih berlangsung selama 1 menit, dimana bola hanya bergulir beberapa saat di tengah lapangan. PS TNI kehabisan semangat dan kehabisan waktu.

"Ini untuk yang ke-8 kalinya kami kalah oleh gol dari set piece dan di masa injury time," kata Pelatih Ivan Kolev. Ia akui pemainnya kerap kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan.

Padahal, Persiba tampak selalu tertekan. Bukan hanya di menit-menit awal, tapi hingga menjelang akhir babak pertama. Manahati Lestusen dan kawan-kawan mengurung Persiba di daerah pertahanannya sendiri.

"Kami memang tertekan. Targetnya berat, yaitu harus menang. PS TNI juga bukan lawan ringan," timpal Iqbal Samad, bek Persiba.

Sebab itu baru di babak kedua Yudi Khoeruddin dan kawan-kawan bisa mengatasi beban itu. Babak kedua baru berjalan 3 menit, 2 kali tusukan tajam dari sisi kanan pertahanan PS TNI dilancarkan. Heri Susanto menerobos dan memberi umpan ke depan gawang, di mana sudah menunggu Srdan Lopicic dan Anmar Almubaraki menciptakan kemelut. Namun demikian, sapuan bek rekrutan baru asal Afrika Tengah Franklin Anzite Touderre masih membuat gawang PS TNI aman. Permainan tenang dan cekatan kiper Teguh Amiruddin juga jadi penyelamat.

PS TNI juga memainkan serangan balik yang cepat. Abduh Lestaluhu dan Safri Al Irfandi menggebrak, terutama dari sektor kiri Persiba. Tak kurang dari 4 kali kiper Dian Agus diuji reflek dan perhitungan posisinya demi mengamankan si kulit bundar.

Hingga memasuki masa injury time, jual beli serangan seperti itu terjadi.

"Persiba beruntung bisa memanfaatkan peluang terakhir menjadi gol," kata Kolev.

Di sisi lain, pertandingan berlangsung keras. Kondisi lapangan yang becek juga jadi penyebab dimana pemain mudah tergelincir dan meluncur tak terkendali. Wasit Aranda mengeluarkan 7 kartu kuning, masing-masing 4 untuk pemain Persiba dan 3 bagi PS TNI.

Selain Anmar, pemain Persiba Alfath Fathier (menit ke-43), Iqbal Samad (menit ke-59), dan Hery Susanto (menit ke-67) juga di kartu kuning karena mengganjal lawan. Di kubu PS TNI, pemain di kartu kuning karena mengambil pemain lawan dari belakang seperti dilakukan Ganjar kepada Anmar di menit ke-93. Dua pemain lainnya yang diperingati wasit adalah penyerang Ahmad Nufian Dani dan Safri Irfandi.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017