Pasuruan (ANTARA News) - Korban tewas dalam peristiwa tergulingnya truk bernomor polisi N 7554 UB di Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jatim, Minggu sore (28/5), dipastikan 12 orang, terdiri dari empat lelaki, delapan perempuan, dan dua anak-anak. Selain menewaskan 12 orang, menurut Kapolres Pasuruan AKP H Akhmad, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB itu juga menyebabkan 27 orang mengalami luka berat dan 15 lainnya luka ringan. "Semua korban sudah dievakuasi," jelas AKP H. Akhmad saat dihubungi ANTARA di ruang jenazah RS dr Sudarsono, Pasuruan, Senin dinihari. Diakuinya saat terjadi kecelakaan jumlah data korban masih simpang siur, karena suasana gelap. Ia mengatakan, korban luka berat yang terdiri empat laki-laki dan 23 perempuan bersama 15 korban luka ringan (tujuh laki-laki dan delapan perempuan) itu kini menjalani perawatan intensif di RS dr Sudarsono, Pasuruan dan sebagian lainnya di RS Saiful Anwar, Malang. Menurut dia, kecelakaan itu terjadi karena diduga supir tidak dapat mengendalikan kendaraannya ketika melaju kencang di jalanan yang menanjak dan berkelok. "Jalan yang menanjak dan penuh tikungan tajam dan sopir kurang bisa mengendalikan kendaraan menyebabkan musibah tersebut terjadi,"" tegasnya. Sedikitnya 24 ambulan yang berusaha mengevakuasi korban dan satu bus pariswisata untuk mengangkut keluarga untuk menjemput korban luka. Sopir truk, Faqih (50) ditemukan dalam keadaan selamat dan saat ini sedang dimintai keterangan oleh petugas Polres Pasuruan untuk dimintai keterangan penyebab kecelakaan tersebut. Menurut saksi korban yang selamat, Masri (30), rombongan warga Desa Ngantungan, Paserpan, Pasuruan itu menumpang truk terbuka untuk menghadiri pengajian yang akan diselenggarakan di Desa Sedaeng, namun naas truk terguling saat menuruni tanjakan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007