Bandung (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) nyatakan pelemahan rupiah beberapa hari terakhir belum mengkhawatirkan karena masih berada pada kisaran 9.000 per dolar AS. "Kalau pelemahannya dari 8.675 ke 8.750 per dolar AS. Itu saya kira masih `somewhere arround` (berada di kisaran) 9.000 per dolar AS, itu masih `good number` (angka yang bagus)," kata Gubernur BI Burhanuddin Abdullah usai membuka seminar `lingkage program` di Bandung, Jumat. Menurut Burhanuddin, pada posisi rupiah di level itu belum perlu ada kekhawatiran rupiah akan terus melemah akibat penarikan dana asing oleh investor ke luar negeri. "Yang perlu kita khawatirkan adalah kekhawatiran itu sendiri. Kita harus menanggapinya dengan tenang," katanya. Rupiah dalam dua hari ini terus melemah ke posisi 8.750 per dolar AS, setelah sempat menguat hingga 8.655 per dolar AS pada awal pekan ini. Sebelumnya Burhanuddin pernah mengatakan bahwa masuknya modal asing belakangan ini akan mendorong nilai tukar rupiah terus menguat meski dalam volatilitas yang lebih kecil. Sementara mengenai suku bunga BI (BI rate) pada tahun 2008, Burhanuddin menyatakan optimis target 7,5 - 8 persen dapat tercapai apabila didukung stabilitas ekonomi di dalam dan luar negeri. "Kisaran 7,5 - 8 persen bisa dicapai diakhir tahun (2008), apabila tidak ada langkah administered price (kebijakan harga pemerintah) yang meningkat dan apabila stabilitas makro secara global dapat terjaga," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007