Surabaya (ANTARA News) - Ruang pamer produk-produk asal Jawa Timur di Kota Tianjin, Tiongkok, yang terletak di pusat perdagangan "European Trade" dijadwalkan secara resmi dibuka pada Agustus 2017.

"Jadwalnya Agustus bulan depan akan diresmikan dan masyarakat Tianjin maupun luar negeri bisa mengunjunginya setiap saat," ujar Executive Director East Java Exchange Center in Tianjin, Jasper Ho di sela pertemuan dengan media di Surabaya, Rabu malam.

Ruang pamer produk Jatim bernama East Java Exchange Center (EJEC) tersebut sebelumnya berada di kawasan Italian Village, namun ke depan berpindah ke kawasan Pilot Free Trade Zone di kawasan Bandara Internasional Tianjin atau yang lebih dikenal dengan pusat perdagangan terkenal "European Trade".

Harapannya, kata dia, produk Jatim bisa bersaing dengan produk dari Eropa dan membuat warga setempat atau turis dari berbagai negara bisa mudah mendapatkan barang dan produk impor.

Produk asal Jatim yang dicari pengunjung dan mendominasi antara lain produk kerajinan tangan berbahan kayu, termasuk furniture, serta produk berupa makanan.

"Ada ribuan jenis produk yang dipamerkan dan mayoritas furniture sangat digemari, seperti ukiran berbahan kayu," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto mengapresiasi rencana peresiman ruang pamer di Tianjin dan berharap kunjungan dan minat terhadap produk asal Jatim semakin meningkat.

"Kalau di sana, pengunjung akan semakin mudah mengakses dan melihatnya. Kami sangat berharap ini membuat UKM-UKM bergeliat dan semakin dikenal di luar negeri, khususnya Tiongkok," katanya.

Di Jatim sendiri, lanjut dia, juga terdapat ruang pamer produk asal Tianjin di kawasan Dharmahusada Surabaya yang produk andalannya adalah sepeda elektrik.

Tak hanya menjual produk jadi, namun pembuatan sepeda elektrik juga melibatkan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jatim sehingga memiliki keahlian melalui pertukaran teknologi.

"Semoga hubungan antara Jatim dan Tianjin semakin kuat dan investasi perdagangan serta pariwisata ini lebih positif," katanya.

(T.F014/M026)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017