Bangkalan (ANTARA News) - Pelatih Madura United FC Gomes De Oliviera menganggap pertandingan lanjutan liga 1 Indonesia antara Madura United FC melawan Pusamania Borneo FC seperti laga di awal kompetisi.

"Kita anggap bahwa ini permulaan kompetisi saja dengan komposisi pemain tanpa batasan usia. Hasil sebelumnya harus kita abaikan saja jangan jadikan patokan. Besok adalah pertandingan pertama kompetisi," kata Gomes per telepon, Minggu malam.

Gomes mengemukakan hal ini, menanggapi perubahan regulasi liga 1 Indonesia yang ditetapkan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Dalam perubahan itu, PT Liga Indonesia Baru dan PSSI tidak mengharuskan klub menerjunkan pemain U-23.

Gomes mengakui, tidak mudah bagi dirinya dan klub untuk melakukan perubahan dalam waktu yang sangat mendadak.

Oleh karenanya, pelatih asal Brazil ini menilai, kebijakan baru bagi Madura United pada kompetisi lanjutan liga 1 Indonesia yang akan menghadapi Pusamania Borneo FC pada 4 Juli 2017 itu seperti di awal kompetisi.

"Kita seperti dalam posisi restart karena harus menjalani pertandingan seperti mengawali kompetisi," ujar Gomes.

Kendatipun demikian, Gomes mengaku, tetap akan berupaya maksimal dalam kompetisi lanjutan itu.

"Meski seperti kembali ke awal kompetisi, kita tetap berharap bisa meraih penuh di Samarinda ini," ujar Gomes.

Madura United merupakan salah satu klub sepak bola peserta liga 1 Indonesia yang memprotes atas perubahan regulasi yang telah ditetapkan PSSI dan PT LIB.

Menurut Presiden Klub Sepak Bola ini Achsanul Qosasi, selain terkesan tidak konsisten, perubahan regulasi itu merugikan klub yang selama ini memang mengandalkan pemain muda.

Kebijakan perubahan regulasi yang diumumkan oleh PSS dan PT LIB selaku operator pertandingan ialah klub tidak lagi wajib memainkan pemain U-23 dalam tiap pertandingan.

Selain itu, peraturan mengenai pergantian lima pemain dalam satu pertandingan juga diubah dari awal boleh mengganti lima pemain, menjadi normal, tiga pemain.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017