Kendari (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam dan Wali Kota Kendari Asrun, yang kerap saling berbeda pandangan sehingga di mata publik dianggap terjadi "perang dingin" antara keduanya, "dipersatukan" melalui momen Idul Fitri 1438 Hijriah.

Kegiatan rutin "open house" yang dilakukan oleh Nur Alam di Rumah Jabatan Gubernur Sultra di Kendari, Senin malam, menjadi momen tepat bagi Asrun untuk datang silaturahmi menunjukkan bahwa perbedaan pandangan bagi pimpinan pada saat tertentu bisa saja terjadi, namun bukan berarti akan menjadi onar permusuhan.

Kadis Infokom Sultra, Kusnadi, yang menyaksikan momen bertemunya dua tokoh itu di Rumah Jabatan Gubernur, mengatakan, Wali Kota Asrun datang ke rumah jabatan bersama wali Kota Kendari terpilih Adriatma Dwi Putra dan Bupati Konawe Selatan, Surunuddin.

Saat datang di rumah jabatan gubernur, kata Kusnadi, Asrun langsung bersalaman dan berpelukan dengan Gubernur Nur Alam, diwarnai senyuman bahagia yang terpancar dari keduanya.

"Bapak Gubernur bersama Wali Kota Kendari bercanda tawa. Mereka satu meja dengan Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, Wali Kota Kendari terpilih Adriatma Dwi Putra, Kepala Bapedda Provinsi Sultra, Nasir Andi Baso dan saya sendiri," kata Kusnadi.

Sementara itu Asrun mengaku, kedatangannya itu merupakan silaturahmi sebagai keluarga besar dan antara pemimpin di daerah itu.

"Saya datang silaturahmi. Saya dengan Pak Gubernur sebenarnya tidak pernah bermasalah, dari dulu hingga sekarang hubungan kami tetap baik," kata Asrun sesaat sebelum meninggalkan Rumah Jabatan Gubernur Sultra.

Sebelumnya, beberapa kepala daerah di Sultra juga melakulan kunjungan silaturahmi di Rumah Jabatan Gubernur seperti Bupati Kolaka, Kolaka Timur, Konawe Utara, dan beberapa bupati lainnya.

(T.KR-SPR/T007)

Pewarta: Suparman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017