Canberra (ANTARA News) - Delegasi Komisi I dan Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR yang diketuai Sidarto Danusubroto tiba di Canberra, Rabu pagi, untuk memulai kunjungan ke Australia, termasuk menghadiri lokakarya tentang peran komite parlemen dalam proses pembuatan kebijakan 25 Mei mendatang. Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, TM Hamzah Thayeb, menjemput langsung ke-enam anggota DPR, termasuk Ketua BKSAP Abdillah Toha, di Terminal Kedatangan Bandar Udara Canberra. Sebelumnya, Juru bicara KBRI Canberra, Dino Kusnadi, mengatakan, kunjungan delegasi yang terdiri atas enam anggota DPR dan empat staf ahli ini berlangsung hingga 27 Mei 2007. Kunjungan ini, kata Dino, akan membantu para anggota kedua negara memperkuat hubungan dan kerja sama mereka meningkatkan saling pengertian tentang peran komite parlemen Indonesia dan Australia dalam membuat kebijakan. Selain Wakil Ketua Komisi I DPR Sidarto Danusubroto dan Ketua BKSAP Abdillah Toha, para anggota DPR yang ikut dalam delegasi adalah Yorrys Raweyai, Marcus Silano, Andi M.Ghalib dan Suharno. Sementara itu, Pusat Instutisi Demokratis (CDI) yang menjadi penyelenggara lokakarya yang akan berlangsung di Ruang Komite 1R1 Gedung Parlemen Australia Canberra itu menyebutkan, selain ke-enam anggota DPR itu, lokakarya tersebut juga diikuti empat orang staf ahli dan sekretaris Komisi I. Mereka adalah Esther Sianipar (staf ahli), Malik Haramain (staf ahli), Yudha Akbar Pally (staf ahli BKSAP), dan Damayanti Harris (Sekretaris Komisi I), sedangkan anggota Parlemen Australia yang ikut adalah Harry Jenkins , Senator Alan Ferguson, David Jull , Kim Wilkie , dan Senator Alan Eggleston. Seterusnya, Michael Danby , Bob Sercombe , serta sejumlah staf parlemen, seperti Margot Kerley, dan James Rees, serta sejumlah peneliti dan akademisi CDI Universitas Nasional Australia, termasuk Direktor CDI Dr.Benjamin Reilly dan Direktur Sekolah Ekonomi dan Pembangunan Crawford ANU, Profesor Andrew MacIntyre. CDI menyebutkan, lokakarya ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan dan merupakan tindak lanjut dari seminar di Jakarta Juli 2005 tentang pandangan parlemen tentang perjanjian. Mengenai hari penyelenggaraan lokakarya yang bertepatan dengan hari Jumat (25/5), CDI menyebutkan, hari tersebut dipilih karena saat itu berlangsung dengar pendapat tentang anggaran oleh Senat Australia, dan seluruh peserta lokakarya diundang untuk menyaksikan momen tersebut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007