Jakarta (ANTARA News) - Walaupun pemerintah dan sejumlah perusahaan gencar menggelar acara mudik gratis, namun masih ada rombongan pemudik yang nekat menggunakan Bajaj demi bertemu sanak keluarga pada Hari Raya Idul Fitri.

Rombongan yang terdiri dari enam unit Bajaj berwarna biru itu berangkat bersama-sama dari kawasan Jakarta Selatan menuju Brebes, Jawa Tengah, melalui Kalimalang kemudian melintasi jalur Pantura.

"Mau ke Brebes lewat Pantura, doain mudah-mudahan selamat sampai Brebes," kata Masdi salah satu pengemudi bajaj saat ditemui di perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis malam.

Rombongan pemudik Bajaj itu berjalan beriringan dengan satu Bajaj ditumpangi lebih dari tiga orang. Mereka pun mengangkut sejumlah barang di bagian atas Bajaj sehingga kendaraan roda tiga itu terlihat miring.

Seorang pengemudi Bajaj lainnya mengaku sudah merencanakan untuk mudik menggunakan Bajaj karena biayanya lebih irit.

"Lebih irit, satu Bajaj bisa bawa tiga-empat orang. Enggak takut mogok soalnya kami jalannya rombongan, istilahnya kompaklah sesama orang Brebes," kata pengemudi yang menolak menyebutkan namanya itu.

Di sisi lain, sejumlah masyarakat menyayangkan sikap nekat para pemudik Bajaj mengorbankan keamanan dan kenyamanan saat menempuh perjalanan perjalanan jauh menggunakan Bajaj.

"Padahal saat ini banyak mudik-mudik gratis dari pemerintah, sayang sekali jika tidak dimanfaatkan. Naik Bajaj itu untuk jarak dekat, bukan jarak jauh," kata Martono warga Cipayung, Jakarta Timur, yang melihat rombongan Bajaj melintas di Pasar Rebo Jakarta Timur.

Pewarta: Alviansyah P
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017