Ngawi (ANTARA News) - Dua orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di jalan raya Ngawi-Madiun, Jatim, Rabu pagi, yang melibatkan bus Santoso bernomor polisi AA 1817 AB dengan Izuzu Panther L 2849 PI. Dua korban tewas adalah penumpang Panther, sementara korban luka yakni dua penumpang Panther lainnya beserta kondektur bus Santoso, kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soeroto dan Rumah Sakit Umum (RSU) Widodo, Ngawi. Informasi dihimpun ANTARA menyebutkan, kejadian itu berawal dari bus Santoso yang dikemudikan Darju (34), warga Tegal Rejo, Magelang, Jawa Tengah melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ngawi menuju Madiun. Sementara dari arah berlawananb datang mobil Panther yang berpenumpang enam orang juga melaju dengan cepat, tepatnya arah tikungan, kedua pengemudi tidak bisa mengontrol kendaraan sehingga terjadilah tabrakan yang menyebakan kedua kendaraan keluar dari jalan raya hingga lima puluh centimeter dengan kondisi mobil Panther ringsek di bagian depanya. Salah satu dokter yang merawat korban di RSUD Dr Soeroto Ngawi, Arif Sidiq mengatakan, kedua korban tewas dengan luka serius dibagian kepala dan dada, akibat hantaman bodi bus. "Dua penumpang masih tidak sadarkan diri dan kritis, karena luka serius dikepala dan korban meninggal dunia sempat muntah darah," ujarnya di RSUD Dr Soeroto Ngawi. Korban tewas adalah Ahmad Sobirin (28) dan laki-laki yang belum diketahui indentitasnya warga Sidoarjo. Adapun korban kritis dan tidak sadarkan adalah Muhammmad Heri (25) dan Mr X, asal Sidoarjo, Subandi (47), Dodik Susianto (35) dan kernet bus Santoso bernama Joko Supriyono warga Secang, Magelang. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Ngawi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Irfan Susanto, mengemukakan, tabrakan ini diduga disebabkan tingginya kecepatan kedua kendaraan tersebut. "Saat ini kami masih memeriksa sopir bus yang tidak mengalami luka serius untuk dimintai keterangan pascakejadian itu," ujarnya di Mapolres Ngawi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007