Paris (ANTARA News) - Produsen mobil Prancis Renault mengatakan pada Sabtu (15/05) bahwa pihaknya mengalami gelombang serangan cyber yang melanda dunia yang memaksanya menghentikan produksi di beberapa pabrik untuk mencegah penyebaran virus.

“Kami terkena (serangan cyber),” ungkap seorang juru bicara kepada AFP, mengatakan mereka sedang menelaah situasi tersebut untuk mencoba menemukan solusi. “Pekerjaan berlangsung sejak tadi malam. Kami melakukan apa yang diperlukan untuk mengatasi serangan ini.”

Serangan itu mendorong Renault menghentikan produksi di beberapa pabrik di Prancis, bagian dari tindakan yang diambil untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Perusahaan tersebut tidak mengungkapkan lokasi pabrik itu, namun seorang narasumber serikat mengatakan pabrik di Sandouville di Normandia utara adalah salah satu pabrik utama yang terkena dampaknya.

Seorang juru bicara di pabrik tersebut, yang 3.400 karyawannya biasanya memproduksi sekitar 640 kendaraan utilitas setiap hari, membenarkan pabrik itu menjadi korban serangan cyber.

Tim sedang berusaha menangani masalah itu, dan dia memperkirakan pekerjaan akan dilanjutkan pada Senin pagi, AFP.


(Baca juga: Teka-teki mobil kepresidenan Emmanuel Macron: Renault atau Peugoet?)
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017