Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 importir Korea Selatan (Korsel) yang tergabung dalam Korea importers association/Koima) menjajaki pembelian produk-produk nonminyak dan gas (migas) Indonesia seperti bauksit, skrap besi, tekstil, produk kerajinan, kulit dan makanan. Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan, Hatanto Reksodipoetro, saat pembukaan temu bisnis importir Korsel dengan 50 perusahaan Indonesia, di Jakarta, Senin, mengatakan pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari kesepakatan dua negara untuk memperkuat kerjasama. "Korea merupakan mitra perdagangan dan investasi Indonesia yang penting. Nilai perdagangan dua negara selama 2006 mencapai 10,57 miliar dolar AS, atau meningkat 6,17 persen dibanding 2005," katanya. Ekspor nonmigas Indonesia ke Korea pada 2006 mencapai 3,4 miliar dolar AS dan menjadikan Korsel sebagai tujuan ekspor keenam terbesar. Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Korsel mencapai 2,8 miliar dolar AS pada 2006. "Perdagangan antara Indonesia dan Korsel masih dapat ditingkatkan dan dikembangkan lagi jika pertemuan seperti ini dapat dilakukan secara teratur," ujarnya. Beberapa perusahaan Korsel yang hadir dalam pertemuan satu hari itu merupakan mitra dagang reguler yang biasa mengekspor helm dan peralatan pertanian ke Indonesia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007