Jakarta (ANTARA News) - Tokoh pers nasional Rosihan Anwar menilai media massa sekarang ini terlalu memperhatikan pasar bebas dan kompetisi kapitalisme. "Media televisi hanya mengejar rating, sedangkan media massa cetak hanya mengejar profit atau keuntungan," kata Rosihan Anwar seusai menerima penghargaan "Lifetime Achievement" atau "Prestasi Sepanjang Hayat", dari PWI Pusat, di Jakarta, Minggu malam. Rosihan mengatakan media massa seharusnya melakukan kontrol sosial, yakni terus-menerus mengusung proses pemberantasan korupsi sampai selesai. Menurut Rosihan, memang saat ini media massa, baik itu televisi maupun media cetak, telah mengusung berita masalah korupsi, namun pemberitaannya tidak pernah sampai tuntas. "Wartawan dan media massa seharusnya lebih tekun, lebih gigih, berita yang menyangkut soal korupsi harus sampai selesai," ujar pria kelahiran Kubang Nan Dua, Sumatera Barat, 10 Mei 1922, ini. Ia menjelaskan media massa memiliki peran sebagai kontrol sosial. Oleh karena itu, presiden, DPR, dan semua pihak boleh saja bicara apa pun, tapi media tetap menjalankan tugasnya, sehingga rakyat bisa mendapatkan sandang, pangan, papan, lapangan pekerjaan, dan kesehatan yang lebih baik. "Meskipun hidup dalam era globalisasi, wartawan generasi muda jangan lupa pada tradisi, yakni membela kaum yang tertindas, jangan sampai gagal," katanya. Penghargaan Lifetime Achievement" atau "Prestasi Sepanjang Hayat" dari PWI Pusat tersebut selain kepada Rosihan Anwar, juga diberikan kepada Herawati Diah yang sama-sama berjasa dalam pendirian Persatuan Wartawan Indonesia. Penghargaan diserahkan bertepatan dengan ulang tahun keduanya, Rosihan Anwar (85), Herawati Diah (90) dan sekaligus ulang tahun pernikahan intan ke-60 untuk Rosihan Anwar dengan istrinya Siti Zuraida Sanawi. Ketua Umum PWI Pusat, Tarman Azzam, mengemukakan keduanya berhak mendapatkan penghargaan tersebut, karena pengabdian seumur hidup sebagai wartawan, berjasa dalam pendirian PWI, mengabdi kepada rakyat, dan memperjuangkan kemerdekaan pers. "Penghargaan ini, sebagai tanda kecintaan dan kebanggaan PWI terhadap kedua tokoh yang sampai saat ini sepanjang hidupnya mengabdi untuk dunia kewartawanan, menjadi panutan dan contoh teladan bagi wartawan generasi berikutnya," ujarnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007