Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur, melayat ke rumah duka mantan Menteri Pertahanan Kabinet Gotong Royong (2001-2004), Matori Abdul Djalil, di kompleks Perumahan Tanjung Mas Raya, Jakarta Selatan, Minggu. Setibanya di rumah duka, Gus Dur nampak langsung berdoa di depan jenazah almarhum Matori Abdul Djalil. Setelah itu, Gus Dur mengucapkan belasungkawa kepada salah seorang putera almarhum Matori. Sebelumnya juga, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama istri, Ibu Ani Yudhoyono, juga melayat ke rumah duka dan sempat memberikan ucapan bela sungkawa kepada empat dari delapan anak almarhum. Sementara itu, sejumlah pejabat negara juga tampak di rumah duka, seperti Menlu Hassan Wirayuda, mantan Kapolri Da`i Bachtiar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, serta sejumlah kyai di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Jenazah Matori Abdul Djalil disembahyangkan di Masjid Khusnul Khotimah yang lokasinya masih di Perumahan Tanjung Mas Raya. Setelah itu, sekitar pukul 13.30 WIB jenazah mantan Menteri Pertahanan era Kabinet Gotong Royong (2001-2004), Matori Abdul Djalil, akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Matori Abdul Djalil tutup usia karena sakit pada Sabtu (12/5), sekitar pukul 21.00 WIB di kediamannya kawasan Tanjung Mas Raya, Jakarta Selatan, dalam usia 65 tahun. Pada saat menjabat Menhan, dia pernah jatuh sakit dan menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura. Hubungan Gus Dur dengan Matori Abdul Djalil sempat sedikit terganggu ketika Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro PKB memberhentikan Matori Abduil Djalil dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PKB. (*)

Copyright © ANTARA 2007